Indeks Keshalehan Sosial Masyarakat Indonesia yang Membahagiakan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Brebes, Pusat Penelitian dan Pengembangan Keagamaan Kementerian Agama Republik Indonesia (Puslitbang Kemenag RI) berkolaborasi dengan Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes mengadakan Forum Grup Discussion (FGD)  bertempat di Gedung Kabah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes, Jumat, 21 Mei 2021, yang membahas Keshalehan Sosial di Indonesia. Dihadiri oleh 12 orang peserta terdiri atas perwakilan dari puslitbang Kemenag RI, Seksi Bimas Islam Kankemenag. Brebes, tokoh agama,  asatidz dan dan tokoh lintas agama, yang merupakan  bagian dari sampel yang diambil oleh puslitbang dalam penelitian keshalehan sosial di Indonesia. 

Acara FGD di buka oleh Drs. H. Fajarin, M.Pd. selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes yang mengungkapan, “Masyarakat Brebes sebagai individu yang merupakan bagian dari masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia yang hidup bersama dengan masyarakat lain yang beraneka ragam suku, agama, ras dan budaya serta tradisi yang berbeda, diharapakan agar mampu hidup secara rukun, damai sejehtera dan berkeadilan, untuk hal tersebut setiap invidu yang ada dituntut memiliki keshalehan sosial, baik individu tersebut beragam Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, khonghucu maupun yang aliran berkepercayaan. Keshalehan sosial merupakan tindakan, sikap dan perilaku invidu yang terkait langsung dengan bagaimana seseorang sebagai anggota masyarakat dalam membangun dan membina hubungan baik dengan sesama manusia, manusia dengan tuhanya, manusia dengan alam sekitar dan dengan mahkluk lainnya,” papar Fajarin.

Untuk  dapat menumbuhkan keshalehan sosial pada setiap individu, diperlukan adanya komitmen dan kedisiplinan setiap invidu dalan menjalan ajaran agama secara konsisten, baik dan benar, sehingga dapat melahirkan kepekaan sosial dan berlanjut melahirkan akhlakul karimah/akhlak mulia yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik berhubungan  dengan sesama manusia, berhubungan dengan tuhanya, dan berhubungan dengan alam sekitarnya, sehingga keseimbangan dalam keanekaragam budaya dan agama tetap terjaga dengan baik.

FGD Keshalehan sosial dilaksanakan dengan diskusi yang hangat dimana penelitian dari Puslitbang Kemenag RI, Ibu HJ. Anik Faridah membeberkan hasil penelitiannya yang dilakukan di beberapa wilayah Indonesia, yaitu Brebes (Agama Islam), Malaka, Nusa Tenggara Timur  (Agama Kristen), Ambon (Agama Katolik).  Bali (Agama Hindu), dan Bangka (Agama Budha).

“Indeks Keshalehan Sosial (IKS) masyarakat Indonesia sebagai berikut Agama Islam: 83.10, Agama  Kristen: 83.11, Agama Katolik: 86,52, Agama Hindu: 85,75, Agama Budha: 83,49, Agama Khonghucu: 81,71. dari skor nilai maksimal 100. Penilaian IKS didasarkan pada unsur-unsur sebagai berikut  Kepedulian/solidaritas sosial, Relasi antar manusia (Kebhinekaan ), Menjaga etika dan budi pekerti, Melestarikan lingkungan dan Relasi dengan negara/pemerintah, sehingga dapat disimpulkan bahwa indeks keshalehan sosial  masyarakat yang beragama di Indonesis dalam kategori baik, hal ini menjadi kabar yang membahagiakan dan mengembirakan,  ketika di dunia maya(social media) terasa sekali terjadinya perpecahan dan keterbelahan masyarakat,” jelas Anik Faridah.     

Selain terungkupanya IKM masyarakat Indonesia, dalam FGD ini juga diperdalam hal-hal bagaimana cara menjaga dan meningkatkan keshalehan sosial. dan acara di tutup dengan foto bersama.(Tauhid/Sua).