Jakarta (Humas) – Madrasah Young ResearchersSupercamp (MYRES) merupakan ajang yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Ajang tersebut menyediakan tiga bidang kompetisi. Meliputi Ilmu Keagamaan Islam, Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, serta Ilmu Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh madrasah di Indonesia, baik Madrasah Aliyah (MA) maupun Madrasah Tsanawiyah (MTs), MYRES menjadi ajang bergengsi di tiap tahunnya. Dengan diikuti oleh seluruh madrasah di Indonesia, baik Madrasah Aliyah (MA) maupun Madrasah Tsanawiyah (MTs), MYRES menjadi ajang bergengsi di tiap tahunnya. Untuk tahun ini, ajang tersebut dimulai sejak 1 Juni lalu dan telah mencapai tahap pengumuman finalis tahap dua pada 30 Juli lalu.
Dari 9.220 proposal yang MYRES yang masuk hanya ada 26 finalis salah satunya yaitu MTs NU Banat Kudus akan mengikuti Grand Final di DKI Jakarta pada tanggal 10 – 14 Oktober 2022. Hal ini disampaikan oleh Pembina Tim NAFIA Eka Meirina.
“Awalnya MTs NU Banat Kudus mengirimkan tujuh judul untuk tiga bidang tersebut, dengan total 13 pelajar yang ikut serta. Namun, yang berkesempatan lolos ke tahap dua hanya satu judul dari tim NAFIA (Nadhom Alfiyah Application),” kata Eka.
Tim NAFIA berhasil meloloskan judul risetnya di bidang Ilmu Keagamaan Islam. Tim tersebut beranggotakan Najwa Rusyda Kamila dan Anjuma Na’ma Tsurayya.
NAFIA merupakan Nadhom Alifiyah Application yang membantu untuk menghafal alfiyah lebih cepat, karena tidak semua orang atau peserta didik senang menghafal alfiyah dengan metode membaca kitab secara manual.
Salah satu fitur NAFIA bisa merekam hasil hafalan dan dapat berkomunikasi langsung dengan para guru. (d/rf)