Jadi Madrasah Riset, MAN 2 Banjarnegara Gabung Webinar

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – MAN 2 Banjarnegara mengirimkan tiga orang Tim Riset Madrasah untuk mengikurti kegiatan Webinar Madrasah Riset yang diselenggarakan oleh Nano Center Indonesia, salah satu startup di bidang pendidikan yang bekerja sama dengan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) secara daring, Selasa, (4/5).

Keikutsertaan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut atas ditunjuknya MAN 2 Banjarnegara sebagai Madrasah Penyelenggara Riset oleh Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 6757 Tahun 2020.

“Kegiataan ini merupakan angin segar yang kami tunggu-tunggu. Sebab kami membutuhkan banyak ilmu dan pengetahuan seputar riset. Tentu saja, kami akan memanfaatkan dengan baik kesempatan ini,” ungkap Ridlo Pramono selaku Kepala Madrasah.

Direktur KSKK Kemenag RI, H. Ahmad Umar, menjadi keynote speaker dalam Webinar yang bertajuk “Bergerak Bersama 700 Madrasah Riset dalam Mewujudkan Visi Indoensia 2045” tersebut. Selain itu, tiga narasumber yang mahir di bidangnya, seperti Prof.Dr Nurul Taufiqu Rochman, M. Eng, Ph.D selaku Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, Dr. Ahmad Hidayatullah, M.Pd selaku Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Kemenag RI, dan Pipit Fitriani, Ph.D selaku Direktur Riset dan Edukasi Nano Center Indonesia juga dihadirkan dalam kegiatan tersebut.

“Revolusi pembelajaran di madrasah dapat dilakukan dengan cara membuka ruang inovasi dan kreasi dalam pengelolaan madrasah. Harapannya madrasah dapat melahirkan ilmuan yang berdedikasi penuh dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya sekedar pekerja ilmu yang bekerja hanya karena alasan pekerjaan semata. Maka, mari kita dukung program madrasah riset ini dengan sepenuh hati,” jelas Ahmad Hidayatullah dalam materinya.

Ana Rolita, anggota Tim Riset yang mengikuti webinar menjelaskan kegiatan ini sangat membantu timnya dalam menentukan langkah-langkah strategis ke depan ketika menyelenggarakan kegiatan riset di madrasah.

“Informasi yang kami peroleh sangat berguna sebagai bahan gambaran ke depannya. Kemarin pasca ditunjuk, madrasah langsung membentuk tim, mengadakan seleksi peserta kelas riset, mengadakan workshop, dan menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP),” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan pasca webinar ini, madrasah juga berharap dapat menjalin kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Balai Penelitian dan Pengembangan (Balai Litbang) terdekat untuk semakin memudahkan siswa ketika melakukan riset. (ta/ak/rf)