Demak – Setelah tertunda selama dua tahun akibat pandemi covid-19, akhirnya tahun ini Pemerintah Indonesia jadi memberangkatkan calon jemaah haji ke tanah suci. Walaupun kuota yang diberikan Pemerintah Arab Saudi hanya separuh dari biasanya, namun tetap saja hal itu disambut gembira oleh umat muslim Indonesia, lebih-lebih bagi para calon jemaah haji yang keberangkatannya tertunda selama dua tahun.
Dan tahun ini Kabupaten Demak sendiri akan memberangkatkan 595 calon jemaah yang terbagi menjadi dua kloter, yaitu kloter 6 dan 7. Secara berturut-turut dua kloter itu akan diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali pada tanggal 6 dan 7 Juni 2022 mendatang.
Oleh karena itu berbagai persiapan dilakukan, mulai dari mengadakan rapat koordinasi lintas instansi, pembinaan manasik haji, persiapan petugas pemberangkatan, persiapan transportasi, persiapan petugas pemandu rombongan, persiapan tes PCR, hingga pembekalan Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom).
Seperti pada hari Rabu kemarin (01/06) Kemenag Demak dalam hal ini Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) mengadakan kegiatan pembekalan untuk Karu dan Karom di Hotel Amantis Demak diikuti 13 orang Karom dan 55 orang Karu. Nampak hadir dalam acara itu Kepala Kemenag Demak, Ahmad Muhtadi, didampingi Kasi PHU dan Kasubbag TU.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali para Ketua Regu dan Ketua Rombongan agar dalam menjalankan tugasnya dapat berjalan dengan baik,” kata Kasi PHU, Sujati, dalam laporannya.
Sebagai informasi, Ketua Rombongan adalah jemaah yang mengetuai rombongan yang tugas pokoknya adalah membantu pelaksanaan tugas Ketua Kloter (TPHI) yang menyertai jamaah calon haji di bidang pelayanan umum, ibadah dan kesehatan. Sedangkan Ketua Regu adalah jemaah yang dipercaya dalam kelompok regu untuk memimpin regunya yang mempunyai tugas pokok membantu pelaksanaan tugas Ketua Rombongan sebagai pembantu tugas Petugas Kloter (TPHI, TPIHI, TKHI) di bidang pelayanan umum, Ibadah dan Kesehatan.
Selanjutnya, usai laporan Kasi PHU, Kepala Kantor, Ahmad Muhtadi, menyampaikan pembinaan kepada para peserta. Ia banyak berbagi pengalaman dirinya ketika menjadi petugas haji. Menurutnya bahwa nanti di lapangan para Karu dan Karom pasti akan dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan dari anggotanya. “Oleh karena itu para Karu harus sering berkomunikasi dengan Karomnya, begitu juga Karomnya juga tidak segan-segan untuk berkoordinasi dengan Petugas Kloternya,” ujar Ahmad Muhtadi.
Tak lupa dalam kesempatan itu ia berpesan agar para calon jemaah bisa menjaga kesehatannya dengan baik. Setelah secara estafet sejak minggu kemarin mereka mengikuti manasik haji tingkat kabupaten, manasik haji tingkat kecamatan, pamitan dengan Bupati Demak, dan terakhir tes PCR di Puskesmas yang harus dilaksanakan maksimal 72 jam sebelum keberangkatan. “Tentu itu semua sangat menguras stamina para jemaah. Belum lagi bagi yang mengadakan walimatussafar di rumahnya, serta menerima tamu dari tetangga, sanak saudara, rekan kerja yang memang telah menjadi tradisi kita. oleh karena itu, panjenengan harus pandai-pandai membagi waktu. Jaga Kesehatan dan istirahat yang cukup,” pintanya kepada para peserta. (msr/rf).