Cilacap – Ajang Kompetensi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) merupakan sarana aktualisasi diri bagi madrasah. Jika madrasah dikenal oleh masyarakat akan ilmu agama dan akhlaknya, maka AKSIOMA berfungsi sebagai icon penting bagi madrasah di bidang non keagamaan.
AKSIOMA menjembatani madrasah kepada masyarakat luas dalam unjuk prestasi olah raga dan seni. Karenanya, seluruh panitia, dewan yuri, pelatih, official dan peserta agar mengedepankan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggungjawab dan Keteladanan. Sehingga hasil kejuaraannya bisa dipertanggunjawabkan baik secara prestasi maupun moral.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun pada upacara pembukaan AKSIOMA 2017 tingkat Kabupaten Cilacap, Sabtu (8/4) di MTsN Nusawungu.
“Terima kasih saya ucapkan dan apresiasi yang setinggi-tigginya baik kepada panitia, official maupun peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,terlebih kepada MTsN Nusawungu sebagai tuan rumah. Saya berharap seluruh dewan yuri dan peserta mengedepankan sportifitas dalam melaksanakan kegiatan. Sehingga hasil kejuaraannya tidak hanya membawa Cilacap ke tingkat provinsi saja, tetapi bisa menjadi juara di tingkat nasional,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa selain unjuk prestasi di bidang olahraga dan seni, AKSIOMA juga sebagai wadah pendidikan karakter. Dengan mengimplementasikan lima nilai budaya kerja, maka kejujuran menjadi modal utama yang menentukan kualitas. Dengan bermodal kejujuran, maka AKSIOMA juga bisa menjadi sarana percontohan pendidikan karakter.
Sementara itu, Ketua Panitia AKSIOMA tingkat Kabupaten Cilacap 2017, Mohammad Wahyudin Prasetyo mengatakan, bahwa kegiatan tersebut diikuti 440 peserta. Mereka tergabung dalam lima Kelompok Kerja Madrasah (KKM), yakni Majenang, Karangpucung, Kawunganten, Planjan dan Nusawungu. Para peserta merupakan hasil seleksi AKSIOMA di tiap KKM yang digelar sebelumnya.(on/bd)