Jangan Cepat Puas dengan Pencapaian Prestasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pekalongan – Sebagai kota SANTRI (Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapi dan Indah), Antono juga menaruh harapan besar agar hendaknya semboyan ‘Santri’ inipun dapat diwujudkan dalam prestasi yang nyata bahwa Kabupaten Pekalongan bisa benar-benar menjadi Santri dengan mendapatkan juara umum dalam MTQ di Tingkat Propinsi nantinya.

Disampaikan oleh Bupati Pekalongan, Amat Antono saat membuka acara Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Umum Pelajar ke-31 dan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Umum ke-24 Tingkat Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 di Gedung Islamic Centre Kedungwuni, kemarin (25/05).

“Ini betul-betul saya harapkan, jangan sekedar seremonial saja, tetapi dalam perilaku kita dinafasi oleh Alquran. Ini kesempatan kita untuk menunjukkan pada saudara-saudara kita non Islam bahwa kita bisa menjadi panutan dalam sebuah kehidupan,” ujarnya.

“Mari kita renungkan. Ini kesempatan untuk membawa nama baik Pekalongan. Ini adalah sebuah tantangan dan kesempatan untuk menunjukkan pada daerah lain, bahwa betul Pekalongan itu “Kota Santri” yang notabene ahli dalam tilawah maupun yang lain dan bisa menjadi kiblat bagi santri-santri yang lain,” terangnya.

Antono berharap, siapapun yang jadi jaura dalam ajang tersebut tidak merasa puas. Peserta harus terus meningkatkan kemampuannya. “Salah satu kuncinya adalah hendaknya antar peserta dengan pembimbing dan pelatih maupun pendamping harus menjadi “segitiga siku” yang kompak. Saling mengisi dan saling memperkuat menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga prestasi bisa diraih,” kata Antono saat membuka acara.

Ia mengatakan, semua pihak yang terlibat diharapkan tidak terjebak pada MTQ maupun STQ saja, tetapi lebih dari itu. Untuk bisa diwujudkannya perlu dilaksanakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga masyarakat Islami betul-betul nyata tidak hanya penuh dengan toleransi dan saling menghormati, tetapi kuat di dalam syariat.

Terkait dengan perubahan jaman yang begitu cepat, tak lupa Bupati mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk ikut menyikapinya dengan bijak dan jeli. “Karena era digital seperti sekarang ini tidak bisa kita bendung dengan sebuah aturan-aturan formal seperti regulasi ataupun tindakan formal. Tetapi harus kita berikan perlindungan melalui moral,” tegasnya. (hufron)

Sementara itu Kasi Penyelenggara Syari’ah Kankemenag Kabupaten Pekalongan selaku panitia Sujud Alqudsy, mengungkapkan bahwa MTQ ini dilaksanakan selama 2 hari pada hari Rabu dan Kamis tanggal 25-26 Mei 2016 di Kompleks Islamic Centre Kedungwuni-Pekalongan. “Kegiatan ini diikuti perwakilan dari pelajar SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA Putra/Putri dari Kafilah 19 Kecamatan untuk MTQ Pelajar. Sementara untuk umum diikuti oleh Anak, Remaja, dan Dewasa Putra/Putri perwakilan Kafilah dari 19 Kecamatan pula,” ungkapnya.

Sedang untuk cabang yang dilombakan adalah Tilawatil dan Tartil putra putri serta tahfidz 1 juz hingga 30 juz putra dan putri. “MTQ ini akan memperebutkan juara 1, 2 dan 3 di tiap-tiap cabang. Dan selanjutnya untuk juara 1 dari masing-masing cabang nantinya akan dipersiapkan sebagai kafilah MTQ Pelajar untuk maju ke tingkat Propinsi pada tanggal 10 hingga 13 Oktober 2016 di Kabupaten Magelang, dan STQ Umum di Asrama Haji Donohudan Boyolali pada 21-24 Nopember 2016 nanti,” pungkasnya. (hufron/gt)