Boyolali (HUMAS) –Banyaknya jemaah haji lanjut usia (lansia) pada pemberangkatan haji tahun 2023 ini, menjadikan petugas haji harus gerak cepat dan ekstra. Salah satunya adalah Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
TKHI masing-masing kloter terdiri dari 1 orang dokter dan 2 perawat. TKHI ini melekat di setiap kloter untuk memberikan layanan yang bersifat medis hingga rujukan, promotif dan preventif, serta pengawasan sanitasi dan makanan. Selain pendampingan kesehatan, juga melakukan penyuluhan.
Salah satu TKHI Kloter 22 SOC, dr. Bowo memiliki motivasi menjadi TKHI agar bisa melayani tamu-tamu Allah dengan baik. Pengalaman dokter muda berusia 42 tahun ini sudah pernah menjadi TKHI sebelumnya yaitu pada tahun 2012.
“Kami Tim Kesehatan harus siap melayani jemaah 24 jam, setiap waktu, kapanpun jemaah haji membutuhkan pertolongan. Hampir tidak ada waktu istirahat. Pagi, siang dan malam mereka memanggil petugas TKHI, maka kami harus siap memberikan pelayanan kesehatan kepada Jemaah, “ ujarnya.
Dokter yang berdinas di Puskesmas Kretek, Wonosobo ini berpesan untuk jemaah lansia khususnya, agar memprioritaskan ibadah yang wajib terlebih dahulu. Jangan sampai ketika pas puncaknya ibadah, jemaah justru kelelahan dan tidak dalam kondisi prima. (RK/Bila)