081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Kakankemenag Banjarnegara, Guru MI Harus Jadi Muslim Inklusif

Banjarnegara – Peserta Kelompok Kerja Guru (KKG) Banjarnegara 0003 antusias mengikuti Pembukaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Purwanegara. Kegiatan tersebut dilaksanakan di MI Ma’arif Kalipelus pada hari Jumat (22/10) yang diikuti oleh 30 peserta KKG Banjarnegara 0003.

Menurut Nurul, selaku pengurus KKG Banjarnegara 0003 Kecamatan Purwanegara, agenda kegiatan ini akan berlangsung hingga Sabtu (30/10) yang meliputi 4 kali pertemuan In yaitu pelatihan dengan menghadirkan fasilitator atau pengisi materi. Dan 2 kali pertemuan On yaitu mengaplikasikan materi ke dalam pembelajaran kelas

“Kegiatan ini akan berlangsung dengan 4 kali pelatihan oleh fasilitator dan 2 kali praktek langsung di kelas,” terangnya.

Acara Pembukaan Program PKB ini menghadirkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, H. Agus Suryo Suripto. Saat kehadirannya, Suryo menyampaikan pesan-pesan kepada para peserta kegiatan untuk memanfaatkan program PKB sebaik mungkin.

“Ikuti dan gunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk menambah wawan, ilmu, ketrampilan, dan meningkatkan keprofesian, yang nantinya dapat bapak dan ibu gunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas,” ungkapnya.

Suryo menambahkan agar guru Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Purwanegara menjadi pribadi muslim yang moderat atau Inklusif  yaitu muslim yang menghargai perbedaan baik perbedaan dalam bentuk pendapat, pemikiran, etnis, budaya, hingga perbedaan agama, dan bukan menjadi pribadi muslim yang eksklusif  terlebih lagi eksklusif ekstrim.

“Setiap agama pasti memiliki sisi-sisi eksklusif yang tercermin dalam hal aqidah dan ibadah.  Namun sebagai muslim, saya berharap bapak dan ibu semua menjadi seorang muslim dan guru madrasah yang moderat, muslim yang inklusifyang penuh toleransi dan menghargai berbagai perbedaan, bukan menjadi muslim eksklusif yang menolak perbedaan terutama perbedaan di lingkungan masyarakat sosial,” pungkasnya. (sp/es/ak/rf)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content