Rembang – Wajah Maimunah tampak sedih ketika menceritakan almarhum suaminya, Sjamsuri (84) harus wafat di Madinah usai menunaikan sekarangkaian wajib dan rukun haji. Walaupun kematian suaminya tak disangka, namun takdir ini harus diterima dengan keikhlasan.
Maimunah menceritakannya kepada Kepala Kankemenag Kabupaten Rembang, H. M. Kafit berserta rombongan yaitu Kasubag TU Moh. Mukson, Kasi PHU H. Zuhri dan Kepala KUA Kecamatan Sedan, H. M. Subchan ketika bertakziyah di kediaman Sjamsuri di Desa Gandrirojo, Sedan pada Rabu (9/8/2023).
“Waktu mau berangkat haji, kondisinya sehat. Tidak ada keluhan. Kemudian waktu haji sakit dan wafat di sana,” kata Maimunah didampingi 3 orang putra-putrinya.
Maimunah pun kini harus tinggal sendiri di rumahnya tersebut, karena ke-delapan putra-putrinya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dengan Maimunah yang mengaku berusia lebih dari 70 tahun ini.
Atas wafatnya Sjamsuri, Kakankemenag menyampaikan duka cita yang mendalam. “Kami mewakili keluarga besar Kemenag Rembang, Kakanwil Kemenag Jateng dan Menteri Agama menyampaikan duka cita yang mendalam. Insya Allah almarhum husnul Khotimah dan hajinya mabrur diterima oleh Allah Swt,” kata Kafit.
Kafit menyerahkan tali asih kepada Maimunah. “Ini sekadarnya. Sebagai bentuk perhatian dari kami,” ujar Kafit.
Sementara Mukson menambahkan, pihak keluarga nanti akan menerima asuransi dari pihak asuransi. “Nilainya minimal sama dengan Bipih SOC tahun ini. Mohon nanti bisa menyiapkan berkas-berkas ketika diminta,” kata Mukson.
Sebagaimana diberitakan, Sjamsuri Jasir Samhudi warga Desa Gandrirojo, Sedan, Rembang dari kloter 91 wafat di RS Hamid Sulaiman Al-Ahmadi Madinah pada Selasa (1/8/2023) pukul 16.11 WAS. — iq/rf