Kakankemenag Kota Semarang Bina Kamad dan Guru ASN Kec. Semarang Barat dan Ngaliyan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Selasa (29/8/2023), Ahmad Farid selaku Kakankemenag Kota Semarang memberikan pembinaan kepada 11 Kamad dan 17 guru ASN di lingkungan Kec. Ngaliyan dan Kec. Semarang Barat.

Kegiatan yang bertema Terwujudnya Kepala Madrasah dan Guru ASN yang Berdedikasi, Loyal, dan Profesional tersebut digelar di MI Nurul Islam Kec. Ngaliyan.

Selain Kamad dan guru ASN, kegiatan ini juga dihadiri pengawas madrasah dan Pengurus Yayasan Baiturrahim Ringinwok Ngaliyan.

Dalam kesempatan itu, Ahmad Farid mengungkap 4 hal yang perlu dilakukan oleh Kamad dan guru, agar madrasah mandiri dan berprestasi. “Ada 4 hal yang menunjang keberhasilan madrasah yakni, manajerial, sarpras, metodologi dan inovasi, serta performa,” tuturnya.

“Kepala Madrasah selaku manajer atau pemimpin, harus bisa mengenali potensi-potensi yang ada di madrasah, mengambil momen, peluang, dan kesempatan yang baik, guna peningkatan pengembangan madrasah agar lebih baik dan maju, terlebih melihat tantangan yang dihadapi madrasah terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu perlu dilakukan penataan SDM dan tata kelola madrasah yang baik pula,” terangnya.

“Sarpras tentunya perlu mendukung. Ciptakan madrasah dengan suasana yang kondusif, nyaman, dan asri, sehingga akan menjadi daya tarik masyarakat untuk mempercayakan pendidikan putra-putrinya di madrasah. Dengan perolehan jumlah siswa yang banyak, jumlah BOS juga akan meningkat, sehingga madrasah bisa mengelola sarprasnya dengan baik dan bisa terpenuhi,” sambungnya.

“Agar madrasah bisa eksis, maka guru harus inovatif, selalu meningkatkan komptensinya, sehingga output lulusan dari madrasah lebih berkualitas sesuai harapan dari wali murid dan madrasah seperti, siswa kelas 6 harus sudah hafal Juz 30 dan bisa membaca Alquran, memiliki kebiasaan beribadah secara tepat waktu, serta memiliki moralitas yang baik, dan lain sebagainya,” imbuhnya.

“Yang tak kalah penting adalah performa. Kepala Madrasah dan guru harus bisa menjadi teladan, baik dalam pembelajaran, sikap, maupun perilaku. Kita harus menjadi contoh dalam hal kejujuran, kedisiplinan, keramahan, toleransi, kesopanan, sehingga bisa menjadi panutan bagi peserta didik,” pungkasnya.(Atun/NBA/bd)