Salatiga – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Salatiga menekankan pentingnya Pendidikan Agama Islam yang penuh toleransi, menyebarkan kasih sayang dan moderat dalam materi pembelajaran Agama Islam di Sekolah. Pembelajaran itu mulai dari jenjang TK, SMA/SMK, hingga Perguruan Tinggi Umum (PTU).
“Jadi moderasi itu dalam beragama, bukan moderasi agama,” kata Fahrudin saat memberikan arahan pada Ngobrol Pendidikan Guru Agama Islam (ngopi), bersama Guru Pendidikan Agama Islam SD/SMP/SMA/SMK se Kota Salatiga, di RM Bale Raos, Selasa (12/3).
Kegiatan ngopi bersama Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) ini degelar Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kemenag Kota Salatiga yang dihadiri Kepala Kantor Kemenag, Kasubag TU, Kasi Pakis, Kasi Bimas Islam dan Pengawas PAI pada sekolah umum Kemenag Kota Salatiga.
“Jadi moderasi yang dimaksud di sini adalah cara kita beragama secara moderat, lawan dari eksrem,” ujarnya.
Fahrudin menuturkan, yang dimaksud moderat adalah yang sesuai dengan esensi dari agama itu sendiri.
“Jadi Agama islam itu ya moderat. Islam sebagai sebuah ajaran itu pastilah modert, tapi cara kita memahami ajaran ini yang bisa tergilincir atau terperosok pada paham ekstrem dalam memahami,” lanjutnya.
Ditambahkan oleh Fahrudin, sangat penting membekali para siswa sekolah yang akan menjadi pemimpin bangsa dengan pemahaman keagamaan yang damai, toleran dan menghargai keragaman.
Fahrudin mengatakan, Kemenag Kota Salatiga terus berupaya meningkatkan mutu Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah. Salah satunya dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Pedidikan Agama Islam (PPKB GPAI).
“Excellent meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada guru untuk bisa mengajarkan agama ke anak-anak didik,” pungkas Fahrudin.
Sebagai narasumber pada ngopi GPAI kali ini adalah Kepala Kemenag, Kasi Pakis dan Ketua Pokjawas Kemenag Kota Salatiga.(KK/Sua).