Kakanwil Musta’in Ahmad Hadiri Rakor FKUB Se Solo Raya, Pentingnya FKUB Rawat Toleransi Umat Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad turut hadir dalam rapat koordinasi (rakor) Forum Kerukukan Umat Beragama (FKUB) se eks Karesidenan Surakarta, Senin (24/10). Kota Solo menjadi tuan rumah dengan mengusung tema ”Membumikan Kembali Moderasi Beragama untuk Indonesia Damai”. Hadir juga Ketua FKUB Jawa Tengah Taslim Syahlan , Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, 17 pengurus dan 19 utusan dari masing-masing daerah.

Taslim Syahlan menyampaikan, hasil konferensi nasional FKUB Ke-VII di kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau,(5-7/10), seluruh komponen harus menguatkan sinergitas vertikal dan horizontal sampai lingkup terkecil masyarakat. Melalui hal tersebut, diharapkan sinergi ini terus dipertahankan. Mengingat dua tahun sebelumnya rakor tidak berjalan karena pandemi Covid-19.

Selaras dengan Ketua FKUB Jawa Tengah, Kakanwil Musta’in Ahmad sampaikan bahwasanya peran FKUB semakin kompleks dan memiliki peran strategis dalam mengelola keberagaman dan merawat kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Peran penting FKUB harus terus disadari oleh seluruh Pengurus FKUB serta para tokoh agama di Jawa Tengah. Hal ini perlu disadari agar dapat senantiasa menjaga harmonisasi kehidupan umat beragama yang kita tahu selama ini telah berjalan dengan baik. Apabila hal ini terus dilakukan maka akan berdampak pada tumbuhnya komitmen dalam memperkuat rasa kebangsaan dan menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama,” tutur Kakanwil.

“Strategi perlembagaan terus kita siasati, dengan demikian perlu juga adanya partisipasi warga. Hal ini ditunjukan dengan memperkuat lemabaga RT/RW dengan penambahan seksi atau bidang kerukunan umat beragama. Dengan nomenklatur tersebut diharapkan apabila berbicara mengenai agama, langsung berbicara mengenai kerukunan umat bergama,” imbuhnya.

Kakanwil juga sampaikan bahwa pemahaman moderasi beragama sangat diperlukan oleh anggota FKUB. Ini menjadi bekal untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama yang dapat mendorong kerukunan dan toleransi di antara berbagai elemen masyarakat.

“Peran aktif para tokoh agama sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas dan keamanan, serta ketentraman. Semakin masyarakat memahami arti dari moderasi beragama maka akan mengurangi resiko konflik antar agama,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut juga membahas agenda kegiatan FKUB dalam waktu dekat, yaitu audiensi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi FKUB, dan rencana kunjungan terkait dengan permohonan tempat ibadah. (ps/rf)