081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kakanwil : Pendidikan Jangan Tinggalkan Kearifan Lokal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Kelompok Kerja Pengawas Madrasah/PAI Prov. Jawa Tengah, Selasa (02/08) menyelenggarakan Rapat Koordinasi, Seminar, dan Halal bi Halal bertempat di Gedung Jeddah Asrama Haji Donohudan Boyolali. Rapat Koordinasi dibuka secara resmi oleh Syaifuddin Zuhri, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam sekaligus Pgs. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.

Lebih dari 300 orang Pengawas Madrasah/PAI dari Kab./Kota se Jawa Tengah hadir mengikuti acara bertema “Mewujudkan Pendidikan Berkarakter Melalui Kompetensi dan Profesionalisme Pengawas” ini. Demikian disampaikan oleh Ketua Pokjawas Jawa Tengah, Jam Sriyono, yang juga menjabat sebagai Ketua Pokjawas Nasional. Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun dengan biaya gotong royong. “Meskipun tidak ada dukungan dana dari pemerintah, kita sudah berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan ini”, jelas Jam Sriyono. Pokjawas bertekad untuk senantiasa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sekaligus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pengawas.

Dalam sambutannya, Pgs. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menyampaikan apresiasi atas semangat dan dedikasi yang tinggi para pengawas untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pengawas. Syaifuddin juga berterima kasih bahwa Pokjawas tidak menggantungkan kegiatan dengan dana dari pemerintah dengan menyelenggarakan kegiatan dengan sumber dana gotong royong. Keberadaan lembaga dengan ditunjang kerjasama yang baik dan kemandirian akan membuahkan hasil yang memuaskan. “Seluruh bantuan dan keikhlasan para pengawas semoga dicatat oleh Allah swt sebagai amal ibadah,” demikian Syaifuddin mendoakan.

Beberapa catatan penting yang perlu dicermati antara lain: 1) Regulasi tentang pengawas (PMA 31 Tahun 2014) sebagai payung hukum bagi pengawas untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Ada beberapa hal yang masih diperdebatkan misalnya terkait dengan Kenaikan Pangkat, pengelompokan pengawas madrasah dan pengawas PAI, serta kewajiban pengawas PAI yang membawahi akan sekolah.

2) Untuk mencapai kesuksesan, seorang pengawas harus berada pada level satu tingkat di atas guru, paling tidak sama. Untuk itu pengawas harus selalu berusaha meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya. Persoalan kurikulum baik secara teknis dan teori harus dikuasai secara komprehensif sehingga bisa memberikan solusi terhadap permasalahan dan kesulitan guru.

3) Implementasi Kurikulum 2013 yang berciri khas pendidikan berkarakter, disampaikan oleh Kakanwil tentang 4 pilar pendidikan yang dideklarasikan UNESCO (learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to life together).

Diingatkan oleh Kakanwil, dalam pendidikan kita agar tidak meninggalkan tradisi dan kearifan lokal yang dikombinasikan dalam kurikulum sehingga pendidikan berkarakter dengan didasarkan pada nilai kearifan lokal bisa diwujudkan sehingga anak didik pada saatnya nanti bisa hidup di masyarakat dengan benteng akidah dan pondasi yang kuat. (fat/gt)