Kakanwil: Tanpa Mau Beradaptasi, Kita akan Ketinggalan atau Kita yang akan Ditinggal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kakanwil Kemenag Jateng menyampaikan bahwa menjadi juara MTQ itu kebaikan yang harus kita raih bersama. “Spiritnya adalah Fastabiqul khairat,” ucap Musta’in Ahmad ketika memeberi pengarahan pada peserta Bimtek Calon Dewan Hakil dan Panitera, Hotel Candi Indah Semarang, 24/5.

“Kemarin e-mtq, e-maqra dan e-musabaqoh. Semua adalah reaksi yang bertanggung jawab terhadap kemajuan teknologi sekarang ini. Tanpa mau beradaptasi, kita akan ketinggalan atau kita yang akan ditinggal,” lanjutnya.

Mau tidak mau kita harus mau arus tersebut. Jadi kita tidak kehilangan filosinya, karena kemajuan itu pihannya hanya ikuti atau hindari.

Kakanwil menggambarkan bahwa ada entitas dalam suatu masyarakat yang tidak mau menerima perkembangan teknologi. Tetapi kalau diperhatikan lebih jauh lagi, kelompok ini makin lama tambah punah.

Realita Dinas Pendidikan sekarang banyak kehilangan sekolah dasar (SD), tertuduhnya program KB. Ternyata ada SD swasta dengan program baru, cara baru, biaya lebih mahal tetapi muridnya banyak.

“Madrasah negeri dan swasta di Jateng sekarang sudah punya kelas digital.  Sekarang pemegang rangking tertinggi se Indonesia yang terbaik adalah Madrasah Aliyah Insan Cendikia Serpong,” sebutnya.

Bagaimana komitmen menteri agama dan LPTQ pusat untuk mengelola MTQ ini menjadi lebih baik. “Jelas, dengan merapikan dan menjamin pelaksanaannya. Artinya, Jateng untuk menjadi juara umum itu bukan hal mustahil,” lanjutnya.

Kakanwil menyampaikan bahwa dengan penyelenggaraan MTQ tahun ini sesunggunhnya kita meyelamatkan tradisi. Tahun 1979 Jateng pernah sebagai tuan rumah, tapi gaungnya  terasa sampai di semua kab/kota.

“Masyarakat bicara tentang keislaman dan ke Indonesiaan dalam satu tarikan nafas. Dalam waktu yang sama bisa mencintai Al Quran dan bakti kepada Negerinya,” serunya.

“Maka saya ajak semua untuk memperbaiki semua yang ada dengan optimisme. Kita fokus pada kebaikannya sehingga kekurangan bisa kita atasi. Kedepan kita terus perbaiki dengan rekasi yang berkualitas atas tantangan yang kita hadapi,” ajaknya.

Kakanwil mohon kepada yang muda agar lebih adapatif terhadap teknologi. “Saya mengundang info, nasehat dan doa dari siapa saja untuk bisa bersama- sama memajukan Kementerian Agama Republik Indonesia,” pesannya.(Sua/Rf)