Taj Yasin: MTQ Bukan Hanya Sekedar Seni Membaca Al Quran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

“Bagaimana teknologi dapat membuat pantauan penilaian lebih objektif, transparan dan juga maksimal,” harap Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, yang sekaligus juga merupakan Ketua Umum LPTQ Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Kesra Setda Prov. Jateng selaku Ketua I LPTQ Jateng, Imam Maskur, pada saat membuka Kegiatan Bimbingan Teknis Calon Dewan Hakim dan Panitera pada MTQ Tingkat Provinsi Jateng XXIX tahun 2022, di Hotel Candi Indah Semarang, Selasa, 24 Mei 2022.

Hadir Ketua I LPTQ Jateng mewakili Wagub Prov. Jateng, Lasianto yang hadir mewakili Kepala Bidang Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Prov. Jateng, Kepala Bagian Keagamaan BiroKesra Setda Prov. Jateng, Muhammad Yusuf, Pengurus LPTQ Jateng, Panitia dan Peserta sebanyak 50 orang.

Dalam laporan Ketua panitia, M. Yusuf menyampaikan bahwa Bimtek berbasis aplikasi pengembangan LPTQ ini untuk mempersiapkan seleksi/musabaqoh dalam perhelatan akbar 2 tahunan, MTQ dan STQ.

“Tujuannnya untuk menyiapkan calon dewan hakim dan panitera yang tidak gagap teknologi, dengan memberi bimbingan teknis E-musabaqoh,” jelas Yusuf.

Senada dengan apa yang disampaikan Imam Maskur saat membacakan sambutan Wakil Gubernur Jawa Tengah, yang mengharapkan setelah e-mtq dan e-makro, Jateng harus punya kiat khusus untuk menjadi juara 1 atau juara umum di MTQ nasional nantinya.

“Target pak Gub Jateng juara 1 atau juara umum. Dan tentunya bagaimana MTQ ini menggelora di seluruh Jawa Tengah,” pesan Wagub.

Kegiatan ini untuk menyusun kesiapan panitia karena pada bulan Juli 2022 mendatang perhelatan MTQ Provinsi Jawa Tengah akan di gelar. Kafilah yang dikirim ke provinsi diharapkan sudah disaring berjenjang melalui seleksi dari tingkat kecamatan, kemudian kab/kota dan baru provinsi,” jelas Imam Maskur.

“Harapan kami dalam penilaian harus objektif, tidak boleh ad subjektifitas atau like and dislike,” lanjunya.

“Ini bukan hanya seni membaca Al Quran saja, tetapi bagaimana ini bisa menjadi salah satu upaya agar Al Quran makin tertanam dan pada akhirnya kita mampu membrantas buta Al Quran,” harapnya.

Ketua umu LPTQ percaya dan optimis bahwa dewan hakim dan panitera akan memiliki kredibilitas dan kejujuran serta keadilan dalam menjalankan kewajibannya nanti.(Sua/Rf)