Cilacap – Ketua Regu (Karu) dan Ketua Rombongan (Karom) merupakan calon jamaah haji pilihan. Menjadi Karu dan Karom dipilih oleh Kementerian Agama atas usulan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Mereka yang dipilih merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Sehingga yang terpilih menjadi Karu dan Karom betul-betul sudah disesuaikan dengan kebutuhan calon jamaah haji.
Pernyataan tersebut ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, pada pembukaan Pembekalan Karu dan Karom di Gedung IPHI Cilacap. Kegiatan tersebut dihelat dua hari, Kamis-Jumat (13-14/7) dengan materi Penanganan Kasus, Tugas Karu/Karom, Keselamatan Penerbangan, dan Mengenal budaya Arab.
Dikatakan lebih lanjut bahwa, saking pentingnya peran Karu dan Karom, insya Allah pahala yang didapat berlipat ganda. Karenanya, mereka dihimbau untuk bertugas dengan ikhlas. Seberat apapun tugas yang diemban, jika diiringi dengan keikhlasan maka akan terasa ringan.
“Yakinlah bapak-bapak yang bertugas menjadi Karu dan Karom bahwa pahala yang akan didapat panjenengan berlipat ganda. Bagaimana tidak, Karu dan Karom merupakan salah satu faktor penentu kemabruran ibadah haji. Kuatkan tekad dan niat yang sungguh-sungguh agar jiwa dan pikiran tenang selama melaksanakan tugas. Jika satu saja dari mereka yang mabrur, maka pahalanya sudah luar biasa. Apalagi jika semuanya mabrur, berapa pahala yang didapat sungguh sangat jauh dari jangkauan pikiran manusia,”katanya.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah para ibu yang suaminya menjadi Karu dan Karom. Karena bertugas, tentu saja Karu dan Karom tidak akan selalu bisa bersama pasangannya. Untuk itu, mereka dihimbau untuk bersabar dengan memberikan dukungan berupa doa dan semangat. Menurutnya, dukungan para ibu Karu dan Karom sedikit banyak akan mempengaruhi kualitas keberhasilan Karu dan Karom.(On)