Salatiga — Dengan adanya panduan perjalanan haji yang dikeluarkan oleh Balitbang Agama Semarang akan makin melengkapi khasanah literasi panduan yang sudah diterbitkan oleh Kementerian Agama. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga yang diwakili Kasi PHU Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, Hj. Retno Worowidati di sela-sela kegiatan Uji Validasi ke 1 Panduan Perjalanan Ibadah Haji (Membimbing Jamaah Haji Menjadi Mabrur dan Mandiri), bertempat di Hotel Grand Wahid Salatiga, Kamis (18/3).
Kegiatan uji validasi aplikasi panduan perjalanan Haji Mandiri digelar Balai Litbang Keagamaan Semarang (BLAS) yang dihadiri Kasi PHU Kota Salatiga, Kasi PHU Kab. Kendal, Kasi PHU Kab. Semarang, Kasi PHU Kota Semarang, KBIH, Balitbang Semarang dan Kanwil Kemenag Prov. Jateng
“Dengan adanya panduan buku perjalanan haji diharapkan jamaah haji dapat melaksanakan ibadah secara mandiri dan mabrur,” harap Retno.
Kegiatan itu dimaksudkan sebagai hasil uji validasi perdana hasil pengembangan bidang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan berupa Aplikasi “Panduan ibadah Haji mandiri” berbasis mobile. Setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan penyusunan sebanyak 3 kali dalam kurun waktu satu bulan, kegiatan pengembangan kali ini memasuki tahap uji validasi.
Dalam uji validasi pertama, H. Joko Tri Haryanto selaku koordinator bidang bimas dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini untuk menguji hasil pengembangan Balai Litbang Keagamaan Semarang, menyusun buku panduan perjalanan ibadah haji.
“Produk ini sebagai pelengkap dari buku panduan dari Kementerian Agama. Buku manual selama perjalanan, seperti travel guide atau teknis perjalanan bagi jamaah haji,” ungkap Joko.
Joko pun mengungkapkan bahwa banyak sekali problem yang dialami jamaah haji, dengan terbitnya panduan ini diharap jamaah lebih paham perjalanan haji.
“Kami mengharapkan saran dari semua pihak berdasarkan pengalaman dari peserta, peserta akan diberi draft sebagai bahan pembahasan dan nantinya akan dibagi menjadi 5 kelompok sidang komisi untuk perbaikan kedepannya,”pungkas Joko.
Kgiatan itu menghadirkan narasumber Dr. H.Iman Fadhilah, MSi dan Mustagfirin,M.Kom. keduanya dari Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Dalam paparannya, Iman Fadilah mengatakan sebenarnya sudah banyak panduan mengenai perjalanan ibadah haji, namun secara teknis mesti ada perkembangan yang menjadi persoalan seperti apakah persiapan keberangkatan dari rumah, fisik, mental dan spiritual. Kemudian apa saja yang perlu disiapkan, jangan ada yang terlewat, termasuk ada tradisi , misalnya walimatus safar, lalu puncak haji, di Mina Musdalizah, menjaga aurat juga menjadi masalah yang sering dihadapi jamaah haji. Selain itu menjaga sikap juga perlu diperhatikan.
Sementara Mustagfirin lebih menjelaskan secara teknis aplikasi tersebut seperti apa. Bahkan sudah diujikan keperangkat mobile dan diperoleh review aplikasi tersebut. Panduan Perjalanan Haji ini akan diterbitkan dalam produk keluaran yaitu buku (hard file), buku (soft file dibuat online) dan aplikasi mobile phone, pungkasnya. (Humas/Khusnul-Fitri).