Kasubbag TU Kemenag Kota Magelang Kupas Hikmah Isro’ Mi’roj Dihadapan Prajurit Rindam IV Diponegoro

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – KH. Abdurrosyid Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Magelang hari ini berkesempatan menjadi penceramah pengajian dalam rangka peringatan Isra’ Mi’roj di Masjid At Taqwa komplek Rindam IV Diponegoro.(Rabu, 8/3).

Dalam sambutannya, Danrindam IV Diponegoro Kolonel Infanteri Muchamad Arief Hidayat mengajak seluruh prajurit TNI baik Perwira, Bintara, Tamtama, PNS dan Persit Kartika Chandrakirana yang hadir untuk meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar personel di lingkungan Rindam dan Dodikjur Rindam IV Diponegoro memiliki akhlak yang terpuji sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Setiap manusia memiliki tiga dimensi waktu, yakni masa lalu, saat sekarang, dan waktu akan datang. “Manusia memiliki kondisi kehidupan dari masa lalu, masa sekarang dan masa akan datang” kata KH. Abdurrosyid mengawali ceramahnya.

“Kemampuan untuk mengenalisa berpikir yang baik akan mengarahkan kita semua menuju kebaikan. Masa lalu menjadi bahan evaluasi terhadap kehidupan kita, berkriteria baik ataukah tidak baik. Namun demikian, akal sehat kita akan menuntun untuk melakukan introspeksi menuju kepada kehidupan yang lebih baik. Sebagai muslim sejati, tidak akan ada keraguan dalam kita meyakini Al Quranul Karim sebagai satu-satunya pedoman hidup untuk meraih masa depan yang terbaik,” terangnya meyakinkan jama’ah.

Dalam kesempatan yang baik itu KH. Abdrrosyid memberikan pemahaman secara detil mengenai kemuliaan Al Quran sebagai kitab suci yang membawa petunjuk-petunjuk yang sempurna, fleksibel dan dapat memenuhi segala kebutuhan manusia. Al Qur’an adalah mukjizat terbesar karena menjadi pembimbing dalam perbaikan akidah, akhlak dan ibadah, perbaikan individu dan masyarakat, perbaikan hukum dan politik, perbaikan urusan keuangan, perbaikan urusan perang, perbaikan kebudayaan ilmiah dan pembebas akal dan pikiran dari segala macam khurafat.

Dari kitab-kitab suci sebelumnya yaitu Taurat, Zabur dan Injil, Al Qur’an merupakan merupakan kitab terakhir sebagai penyempurnanya. Al Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang sangat luar biasa, yang mengisahkan cerita sejarah masa lalu akan tetapi bukanlah buku sejarah. Dari cerita-cerita sejarah masa lalulah, umat Nabi Muhammad SAW dapat mengambil hikmah kehidupan untuk dijadikan sebagai landasan bertindak ke arah yang lebih baik.

Ketika mebahas tema pengajian, KH. Abdurrosyid mengatakan bahwa Isra’ Mi’roj adalah peristiwa luar biasa dimana nabi Nabi Muhammad SAW diperintahkan menuju langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah SWT. Makna utamanya ialah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan umat muslim terhadap Allah SWT  dan Rasul-Nya.

“Dalam kehidupan ini, manusia ada yang selamat, namun adapula yang sesat. Akan tetapi tatkala kita memiliki iman dan taqwa yang kokoh dan senantiasa berikhtiar menjaga kesucian diri, maka Insya Alloh ketika saatnya tiba, kita akan kembali kepada Zat Yang Maha Suci dalam keadaan yang suci pula,” ujar KH. Abdurrosyid mengakhiri ceramahnya.(Hari/Wahono/rf).