Kemenag Jateng bersama BKKBN Perkuat Kolaborasi dalam Penanganan Stunting, Ciptakan Generasi Emas!

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Membangun generasi berkualitas dimulai jauh sebelum anak lahir. Ada banyak aspek yang perlu direncanakan dan dipertimbangkan sebelum memiliki anak: Kesiapan fisik, mental emosional, ekonomi dan akibat-akibat yang akan terjadi setelah memiliki anak. Setiap pasangan perlu paham bahwa jika ada anak, akan ada banyak perubahan dalam kehidupan keluarga. Hal ini untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.

Pencegahan stunting adalah perintah agama, bukan hanya perintah negara. Sebab, menyiapkan generasi terbaik adalah risalah nubuwwah. Pencegahan stunting juga tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga semua warga bangsa. Karenanya, diperlukan upaya kolaboratif dari seluruh elemen masyarakat.

Ketahanan keluarga menjadi satu pondasi ketahanan negara. Dari generasi bangsa inilah  akan menjadi generasi yang  mampu berkompetisi secara global. Keluarga menjadi palang pintu utama pada generasi mendatang.

Dalam hal ini Kementerian Agama bersama BKKBN dan pihak terkait lainnya berkolaborasi, di mana isu stunting sudah masuk dalam program Bimbingan Perkawinan.

“Seluruh jajaran Kemenag Jateng bersama-sama terus mensosialisasikan dan berikan perhatian terhadap stunting. Apalagi dengan kehadiran Penyuluh Agama yang jangkauannya lebih dekat dengan masyarakat harus terlibat. Penyuluh sebagai Kopasus Kemenag, mengambil peran dengan menyiapkan materi stunting dalam setiap khutbah, ceramah dan tausiyah sehingga masyarakat mempunyai pemahaman tentang isu-isu kesehatan, khususnya stunting. Bagi calon keluarga benar -benar harus mempersiapkan diri baik secara mental, material maupun spiritual,” kata Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad, saat menjadi narasumber dalam Webminar Penguatan Kebijakan Pemeriksaan Kesehatan Catin dalam Percepatan Penurunan Stunting secara daring, Jumat (17/02).

Tak hanya itu, ia menyampaikan bahwa “Agama memerintahkan kita agar tidak mewariskan generasi yang lemah, dan sebaliknya kita harus menyiapkan generasi terbaik, yaitu generasi unggul. Karena itulah, kegiatan ini merupakan variabel tak terpisahkan dari persiapan masa depan calon pemimpin bangsa,” imbuhnya.

Adapun kebijakan Kemenag dalam pencegahan stunting yaitu cegah kawin anak melalui Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) SMA/SMK/MA, Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN), Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin. (D/Rf)