Kota Magelang – Meskipun hingga hari ini Pemerintah Arab Saudi belum memberi kepastian kuota jemaah haji, akan tetapi persiapan penyelenggaraan haji tetap dilaksanakan sebagai langkah antisipasinya. Pemerintah Indonesia terus melakukan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji 1442 H / 2021 M. Termasuk menyiapkan skenario bila terjadi pembatasan kuota jumlah jemaah haji, mulai dari pembatasan (dari kuota normal) serta penerapan protokol kesehatan.
Salah satu persiapan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI tersebut adalah penyusunan panduan manasik haji di masa pandemi. panduan ini disusun sebagai bagian pelayanan sekaligus mitigasi jika haji diselenggarakan dalam suasana pandemi.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Agama Kota Magelang melalui Seksi PHU juga mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan penyelenggaraan haji di tahun ini. Salah satu langkah yang ditempuh yakni dengan menggelar pertemuan pada Rabu (1/06) di Gedung IPHI Kota Magelang. Pertemuaan dengan KBIHU dan jamaah haji tersebut dimaksudkan selain sebagai ajang silaturahmi juga untuk update informasi mengenai kebijakan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021 dan pembagian CD manasik.
Kasi PHU Kemeneterian Agama Kota Magelang dalam pertemuan itu menyampaikan “ Dimasa seperti ini, para calon jama’ah haji harus lebih berserah diri kepada Allah SWT. Diberangkatkan ke tanah suci tahun ini atau di tahun berikutnya janganlah dipersoalkan. Semuanya Allah yang menentukan, dan pastilah kita semua diberikan yang terbaik. Ada tidaknya penyelenggaraan haji merupakan urusan Allah SWT, semoga kita diberikan putusan yang terbaik. Sebagai hamba Allah tugas kita adalah sebatas ikhtiar,” tutur Taufik Husen Ansori.
Dalam acara itu selain membagikan CD manasik haji, Taufik Husen juga menyerahkan panduan manasik haji di masa pandemi, hal ini di tempuh oleh Kementerian Agama Kota Magelang sebagai langkah antisipasi bilamana jama’ah haji diberangkatkan ke Arab Saudi tahun ini. Buku panduan ini nantinya akan menjadi pedoman bagi para pembimbing dan jemaah haji dalam melaksanakan manasik haji, baik di tanah air, selama penerbangan maupun ketika di tanah suci. (HS).
