Pati – Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Wilayah Pati mensosialisasikan Gerakan Masyarakat (Germas) hidup sehat di Pondok Pesantren Al Isti’anah, Plangitan, Pati, Selasa (13/11/2018).
Seratusan santri tidak hanya mendapat penyuluhan seputar kesehatan, mereka sekaligus mendapat kesempatan melakukan cek kesehatan gratis. Sosialisasi diawali dengan senam bersama dan dilanjutkan penyuluhan kesehatan.
Kegiatan yang digelar bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pati itu juga dirangkai dengan pengecekan kesehatan. “Kegiatan ini sebagai salah satu wujud tanggung jawab kami terhadap proses pembangunan generasi muda dalam bidang kesehatan.
Sekaligus dalam rangka peringatan Hari Korpri ke-47 dan Hari Kesehatan Nasional ke-54,” ujar Kepala Balkesmas Wilayah Pati Desie Frihandini Afief. Menurutnya, santri pondok pesantren merupakan anak didik yang pada dasarnya sama dengan anak didik di sekolah umum.
Mereka harus mendapat perhatian khusus, terutama kesehatan dan pertumbuhannya. Mengingat, santri merupakan sumber daya yang menjadi generasi penerus pembangunan, ujarnya.
Dia mengemukakan, permasalahan kesehatan yang dihadapi santri tidak jauh berbeda dengan persoalan yang dihadapi anak sekolah umum. Bagi santri yang mondok memerlukan perhatian khusus pada masalah kebersihan diri sendri dan kesehatan lingkungan di pondok yang mereka tempati.
Pembinaan Santri
“Untuk itu dituntut peran aktif pesantren bekerjasama dengan instansi kesehatan melakukan pembinaan bagi santri. Upaya itu untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi santri dan warga pondok pesantren serta masyarakat sekitar,” paparnya.
Lebih lanjut Desie menjelaskan, seluruh potensi bangsa, baik masyarakat swasta maupun pemerintah pusat hingga daerah terlibat dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan.
Adapun tujuan kegiatan tersebut berupa peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan optimal.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Isti’anah KH Imam Sya’roni menyambut terbuka program Balkesmas itu. Menurutnya, santri perlu mendapat pengetahuan seputar kesehatan dari pihak berwenang agar lebih termotivasi dalam menjalankan hidup bersih dan sehat serta menjaga lingkungan.
Hal senada disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ruhani mewakili Kepala Kemenag Pati. Dia berharap kerja sama tersebut tidak sebatas kali ini saja. “Kalau bisa kerja sama positif ini berlanjut sehingga akan lebih banyak pesantren atau madrasah yang mendapat penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan,” katanya.
Lebih jauh Ruhani menuturkan mendukung penuh GERMAS, dirinya berharap GERMAS ini dijadikan momentum tepat bagi masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat di masyarakat termasuk dalam kehidupan pondok pesantren.
“Kita tunjukan ke khalayak umum bahwa pendidikan di pondok pesantren sudah beda dengan stigma jaman dulu”, ujarnya.
Dulu kehidupan di pondok pesantren identik dengan kehidupan yang jorok dengan santri – santrinya yang tidak bisa menjaga kebersihan dan kesehatan, namun stigma ini sudah harus dihapus karena fakta di lapangan sangat berbeda. Kehidupan di Pondok pesantren sudah modern dengan berbagai fasilitas kebersihan dan kesehatan yang dirasa cukup layak, ungkapnya.
“Germas sudah biasa dilakukan di pondok seperti dalam bentuk aktifitas fisik dengan mengkonsumsi sayur dan buah dan memeriksa kesehatan secara rutin”, imbuhnya.
Kasi PDPontren menambahkan GERMAS di Pondok Pesantren adalah sebagai upaya untuk memberdayakan para santri agar mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesadaran hidup bersih dan sehat di masyarakat, ujarnya.
“Bukan hanya menerapkan kehidupan sehat dan bersih bagi diri sendiri namun juga ikut menumbuhkan kesadaran di masyarakat akan pentingnya hidup sehat”, pungkasnya.(Am/bd)