Cilacap – Sebagai langkah antisipasi penyebaran paham radikalisme, Kemenag akan menyiapkan peta. Hal ini sebagai respon atas maraknya isu-isu terkait paham radikalisme kiri maupun kanan. Peta tersebut nantinya akan berisi gambaran sebaran kelompok maupun perseorangan terkait ujaran radikalisme.
Untuk mendapatkan data, Kemenag merangkul Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai mesin pendata. Di mana FKUB memiliki jaringan yang luas tersebar ke seluruh wilayah kabupaten. Sehingga dalam waktu dekat diharapkan data sudah dapat terkumpul.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun mengatakan bahwa, berdasarkan rapat bersama forum pimpinan daerah (Forkopimda), kondisi Cilacap masih secara umum kondusif. Hal tersebut sesuai penyampaian Kapolres Cilacap, AKBP Yudho Hermanto, Senin (10/7) di Ruang Gadri Pendopo Wijayakusuma Cakti beberapa waktu lalu.
Walaupun secara umum masih kondusive, sesuai rencana Kakankemenag segera melaksanakan pemetaan paham radikal. Menurutnya, pemetaan merupakan langkah penting yang harus dilaksanakan. Dengan berbekal peta, maka penanganan isu radikalisme bisa terarah dengan baik.
“Sebelum melangkah lebih jauh, kita membutuhkan data. Dengan data tersebut maka akan bisa dipetakan sesuai dengan sebaran wilayah masing-masing. Sehingga pemetaan menjadi langkah penting dalam penyusunan program. Karena itu, proses pengumpulan data harus segera dilaksanakan. Kita berlomba dengan waktu, semakin cepat maka akan semakin besar peluang kita meredam radikalisme,”ungkap Kakankemenag.
Sementara itu, Ketua FKUB Mohammad Taufick Hidayatulloh menyatakan sikap tegas mendukung langkah pemerintah. Pihaknya akan mengerahkan seluruh jaringan FKUB di semua wilayah. Tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai relawan FKUB berfungsi menjadi mesin pengumpul informasi. Jika dimungkinkan , juga akan menggandeng pihak-pihak lain yang berkompeten.(On/bd)