Kemenag Surakarta Peduli, Sedekah Air Bersih Untuk Kabupaten Wonogiri

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Surakarta (Humas) – Prihatin akan fenomena krisis air bersih di sejumlah daerah yang disebabkan oleh musim kemarau panjang tahun ini, Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (POKJALUH) Kota Surakarta menginisiasi penggalangan dana bantuan sedekah air bersih untuk masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat enam wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri yang darurat membutuhkan bantuan air bersih. Enam kecamatan tersebut diantaranya Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Tirtomoyo, dan Nguntoronadi.

Pentassarufan sedekah air bersih tersebut dilaksanakan pada hari Senin (23/10/2023). Dalam teknis pentassarufan, Kankemenag Kota Surakarta bekerjasama dengan Kankemenag Kabupaten Wonogiri. Kedua rombongan bertemu pada titik pos di Paranggupito.

Sesampainya di pos titik temu, rombongan yang terdiri dari unsur Kepala Kantor, Seksi Bimbingan Masyrakat (Bimas Islam), KUA dan POKJALUH, menyempatkan diri untuk istirahat sejenak dan menunaikan shalat. Setelah itu, langsung bergegas menuju ke lokasi.

Dari lokasi titik temu ke lokasi penyerahan, rombongan masih harus menempuh perjalanan sekitar 5 km. Akses jalan yang tidak mudah untuk dilewati (simpangan) dua mobil dan medan yang dilalui juga bukan jalan yang mulus dan beraspal. Namun, dengan semangat, tim terus melanjutkan perjalanan sembari mengamati pemandangan ladang pertanian yang gersang karena kekeringan.

Pentassarufan sedekah air bersih dilaksanakan secara simbolis yang dipusatkan di Dusun Bakalan, Desa Gambir Manis, Kecamatan Pracimantoro. Mendapati kedatangan rombongan yang mengendarai roda empat dengan diikuti lima kendaraan pengangkut tangki air, warga Dusun Bakalan terlihat sangat sumringah dan senang.

“Air, air, air! Banyune teko! Alhamdulilah (sambil menengadahkan kedua tangannya),” seru salah seorang warga berkaos oranye.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Hidayat Maskur mengungkapkan,

“Penyaluran sedekah air bersih kali ini yakni sejumlah 462.000 liter atau 77 tangki. Dan ini akan disalurkan secara serentak, tersebar untuk enam kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Yakni, Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Tirtomoyo, dan Nguntoronadi.”

Volume air yang dimuat dalam satu tangki ada kurang lebih 6.000 liter. Jumlah volume tersebut biasanya untuk dikonsumsi dua KK. Namun mengingat jumlah bantuan air bersih yang terbatas, hal tersebut bisa disesuaikan.

Ketua POKJALUH Kota Surakarta, Pardi menyampaikan bahwa awal mula tercetusnya gagasan sedekah air bersih ini diawali ketika POKJALUH Kota Surakarta melaksanakan kegiatan rutin Focus Group Discussion (FGD) dan koordinasi setiap hari Selasa pagi, yang membahas berbagai persoalan masalah yang dihadapi penyuluh. Dari situlah penyuluh melihat dan merasakan permasalahan saudara-saudara kita yang ada di wilayah Kabupaten Wonogiri yang terdampak kemarau panjang, sehingga banyak daerah yang kekurangan air bersih.

“Kita ingin berbagi air bersih untuk meringankan beban saudara kita. Munculah ide gagasan mengajak ASN di Kemenag Kota Surakarta untuk berbagi sedekah air bersih. Dan dalam waktu satu Minggu, terkumpulah 77 tangki air bersih senilai Rp. 15.400.000,” ungkap Pardi.

Dan setelah itu pokjaluh Surakarta koordinasi dengan POKJALUH Kabupaten Wonogiri untuk teknis pentassarufanya.

Wahyu (57), salah satu warga Bakalan menyatakan bahwa ia mewakili para warga Bakalan, merasa sangat bersukur dan bahagia karena kembali mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah. Dan kali ini dari Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta.

“Saya dan para warga mengucapkan banyak terimakasih kepada Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta atas sedekah air bersihnya. Insya Allah air ini akan banyak sekali bermanfaat bagi kami semua. Dan juga kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, kami mengucapkan terimakasih karena sedekah air bersih ini terlaksana dengan lancar juga tidak lepas dari bantuan Bapak/Ibu semua. Semoga kebaikan Bapak/ Ibu semua hari ini mendapat balasan yang berkali-kali lipat dari Allah. Lemah teles, Gusti Allah sing bales!,” ungkap Wahyu.

Dusun Bakalan merupakan salah satu dari puluhan desa di Kabupaten Wonogiri yang mengalami krisis air bersih. Sudah tiga bulan belakangan ini, dusun ini dan puluhan desa lainnya mengalami krisis air bersih karena keringnya sumber mata air.

Semoga melalui pentassarufan sedekah air bersih ini, dapat meringankan dampak krisis air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Terimakasih kepada seluruh donatur dan semua pihak yang terlibat. Semoga membawa keberkahan bagi kita semua. Aamiin.(rmd)