Kemenag Temanggung Gelar Pembekalan Karom dan Karu Jemaah Haji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Dalam rangka memberikan pembekalan Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu) adalah orang terdekat dengan jamaah haji secara langsung di tanah suci, Kementerian Agama Kabupaten Temanggung melalui Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) menggelar pembekalan Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu), di Aula Gedung PLHUT Kabupaten Temanggung, Sabtu (28/05).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir saat memberikan pengarahan menegaskan Karom dan Karu merupakan perpanjangan tangan dari petugas kloter dalam hal memberikan pelayanan kepada tamu-tamu Allah di tanah suci. “Pembekalan bagi para Karu dan Karom perlu diadakan untuk mendampingi para Jemaah Calon Haji Kabupaten Temanggung  tahun 2022 ini. Menjadi Karom dan Karu, bukanlah tugas yang mudah. Ada beban moral yang dipikul oleh Karom dan Karu dalam mengkoordinir seluruh jemaah haji, sehingga harus ikhlas dalam melayani jamaah.  Karom dan Karu memiliki peran strategis yang sangat mendukung dalam melaksanakan ibadah haji, ujarnya.

“Pembekalan bagi Karom dan Karu berguna sebagai acuan untuk bagaimana mereka yang diberikan tugas, dapat membimbing dan menjaga jamaah haji yang melaksanakan ibadahnya, mulai saat mereka ditampung di Asrama Haji Donohudan Solo sampai kembali lagi ke tanah air. Pembekalan ini tentu bertujuan untuk mewujudkan para petugas haji yang handal, bertanggung jawab dan profesional agar bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji ,” imbuhnya. 

Lebih lanjut dikatakan, Ketua Regu bertugas meneruskan informasi dari ketua rombongan dan petugas kloter, membantu, mengatur dan menjaga anggota regunya agar tetap utuh, tertib dan lancar dalam melaksanakan ibadah haji serta melaporkan permasalahan pada Karom.

Selain itu ditambahkannya, sedangkan Karom bertugas membantu pelaksanaan tugas ketua kloter yang menyertai jamaah haji di bidang pelayanan umum dan ibadah.

Dengan adanya Karom dan Karu yang merupakan bagian dari sistem pelayanan ibadah haji di Indonesia dan keberadaannya mempunyai posisi sangat strategis antara petugas haji dan jamaah. “Mereka harus mempunyai kemampuan yang handal, cerdas dan cepat dalam merespon permasalahan yang terjadi serta berkomitmen yang kuat untuk melayani tamu Allah,” pungkasnya.(sr/rf)