Karanganyar – Di beberapa tempat, madrasah sudah menjadi tujuan orang tua untuk menitipkan putra/putrinya dalam menempuh pendidikan. Terutama pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), dimana kualitas dan kuantitasnya saat ini sudah melampaui sekolah umum lainnya. Atas kepercayaan yang diberikan masyarakat ini, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad menghimbau agar madrasah mampu mempertahankannya.
“Saya ingin semua kepala madrasah itu, perhatian, aware terhadap lingkungannya. Tolong diperhatikan baik-baik guru-guru panjenengan, yang sudah baik disemangati untuk terus berada di kebaikan. Sedangkan yang kurang baik diingatkan dengan cara-cara yang baik, diberi motivasi agar tidak kebacut (terlanjur)”, ucap Kakankemenag pada pertemuan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) se Kabupaten Karanganyar di MI Sudirman Munggur, Kecamatan Mojogedang (12/06).
Dihadapan 67 Kepala madrasah yang hadir, Kakankemenag mengatakan agar kepala madrasah tidak menyerah dalam membimbing guru-gurunya berada pada kebaikan. “Jangan sampai ada guru yang dibiarkan tanpa pengawasan. Tentunya hal ini diawali dulu dengan panjenengan sebagai kepala madrasah, baru guru-gurunya, kemudian pada murid-muridnya. Jangan menyerah!”, lanjut Musta’in.
Di media nasional saat ini sedang ramai pemberitaan tentang kasus Angeline di Bali, seorang anak yang meninggal dengan cara tragis. Bahkan pemerhati anak/komisi perlindungan anak mengeluarkan status darurat anak di Indonesia.
Atas kejadian tersebut, Musta’in tidak menginginkan hal tersebut terjadi di Kabupaten Karanganyar, terlebih pada madrasah ibtidaiyah. “Kita tidak ingin hal-hal semacam itu, atau yang lebih rendah dari itu terjadi di madrasah. Tolong diperhatikan kalau ada anak yang tidak masuk, keliatan murung, berprilaku nyeleneh, dan lain sebagainya”, tandasnya.
Dalam mengatasi hal tersebut, menurut Musta’in dapat dilakukan dengan cara-cara persuasif, bukan dengan mendahulukan marahnya melainkan dengan kasih sayangnya. “Menanyakan langsung pada anak yang bersangkutan, memperhatikan keluarganya, lingkungannya, teman-temannya, dan lain sebagainya”, jelasnya.
Menjelang bulan suci Ramadhan, madrasah-madrasah se Kabupaten Karanganyar dihimbau untuk membuat tulisan yang berkaitan dengan penyambutan bulan puasa, bisa berupa spanduk atau lain sebagainya. Disamping itu juga menyelenggarakan program keagamaan yang menarik untuk siswa/siswinya, seperti pesantren ramadhan atau sejenisnya. (Hadi)