Kerukunan Antar Umat Beragama Ruh Persatuan Indonesia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang (Humas) – Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama RI Tahun 2023, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mencanangkan tahun 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama. Dalam rangka mewujudkan masyarakat beragama yang menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama, Kanwil Kemenag Prov. Jateng menggelar Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama yang berlangsung di Hotel Novotel Semarang, pada Kamis (17/8)

Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari diikuti oleh 70 peserta yang terdiri dari 35 Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Jawa Tengah dan 35 anggota tim KUB/Admin KUB se-Jawa Tengah ini menghadirkan narasumber Kepala Pusat KUB dan fasilitator dari Pokja Moderasi Beragama.

Di hadapan para peserta, Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad membuka kegiatan bertema Peran Strategis FKUB dalam Gerakan Moderasi Beragama ini dengan mengingatkan bahwa moderasi beragama atau wasathiyyah, merupakan proses meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, yang akan menghasilkan cara pandang, sikap dan perilaku untuk selalu mengambil posisi jalan tengah dalam beragama.

“Kita di Jateng mempunyai sebuah gerakan moderasi beragama yaitu gerakan Merah Marun, menyemai ramah untuk masyarakat rukun. Merah marun adalah simbol atau slogan gerakan Kerukunan Umat Beragama di Jateng. Bukan tentang warna, tetapi justru bicara tentang bagaimana dalam banyak warna di tengah masyarakat kita konsisten terus menyemai ramah untuk masyarakat rukun”, jelas Musta’in Ahmad.

Bagi Kemenag, KUB adalah keniscayaan yang paling fundamental dalam mencegah kehancuran bangsa ini. Salah satu kekuatan terjaganya NKRI, adalah Kerukunan Umat Beragama. Kerukunan antar umat beragama ruh Persatuan Indonesia.

Sifat dan sikap kerukunan, gotong royong, serta bersatunya rakyat juga mendasari percepatan pengisian kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga usia ke-78 tahun.

“Dirgahayu Ke-78 Republik Indonesia semoga kerukunan umat beragama selalu terjaga, kedamaian akan tercipta. Kemajuan akan mudah diraih karena warga Negara akan nyaman melakukan usaha dan produksi. Jika masyakat lebih produktif maka kesejahteraan pun meningkat. Cita-cita negeri yang maju damai sejahtera, gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur akan terwujud,” pungkas Mustai’in Ahmad. (RK)