KH Abdul Ghofur Peragakan Pemakaian Kain Ihrom

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Hari ketiga pada gelaran bimbingan manasik haji bagi calhaj mandiri Kota Semarang, Sabtu (15/4), yang bertempat di aula Kemenag setempat, diisi materi tentang rukun, wajib, dan sunah ibadah haji dan umrah. Acara dibuka oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Mawardi.

Sebelumnya, Kepala Kankemenag Kota Semarang, Mukhlis Abdillah berpesan kepada jajarannya agar melayani tamu-tamu Allah SWT (dhuyufurrahman), para jamaah haji dengan sebaik-baiknya, termasuk penyelenggaraan manasik haji kali ini, yang harus dikemas menarik, sehingga jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna.

Bimbingan manasik haji yang digelar 4 kali pada Sabtu dan Minggu ini dimulai sejak tanggal 8 sampai 16 April.

Bertindak sebagi narasumber utama, KH Abdul Ghafur. Ia didampingi seluruh petugas haji Kloter Kota Semarang, baik yang berasal dari Kemenag (Ketua Kloter dan pembimbing ibadah) maupun dari tim kesehatan (dokter dan paramedis).

Pada kesempatan itu, Abdul Ghafur memperagakan pemakaian kain ihrom bagi laki-laki. Memang, banyak jemaah haji peserta manasik yang belum paham pemakaian kain ihrom, sehingga mereka antusias mengikuti pembelajaran dengan saksama.

“Mohon diulang Pak Kyai, ihrom yang saya pakai kok melorot terus,” ujar beberapa jemaah yang mencoba memakai kain ihrom namun selalu kedodoran.

“Baik, perhatikan nggih, Bapak-Bapak….! Kain ihrom dilipat jadi dua seperti ketika pakai sarung. Lalu, ujung yang dalam dililitkan sampai ke belakang, agar aurat kita aman, tak terbuka. Terus dilipat seperti biasa,” papar KH. Abdul Ghafur dengan sabar.

Para petugas kloter dan pembimbing ibadah pun sigap mendampingi jemaah dan memastikan pemakaian kain ihrom dilakukan dengan benar. Ada diantara mereka yang mengenakan kain ihrom berukuran jumbo karena badan jemaah tergolong besar.

“Alhamdulillah, jamaah antusias dan mau bertanya bila ada kesulitan,” tutur Amhal Kaefahmi, salah seorang petugas kloter.

Sementara itu, Rozaq, salah seorang jemaah mengaku senang dengan diadakannya pembimbingan manasik ini. “Sampai di rumah, saya akan mencoba lagi, memakai kain ihrom dengan benar,” imbuhnya.

Pembelajaran hari ketiga, ditutup dengan materi “Tetap Sehat Selama Menjalankan Ibadah Haji,” oleh dokter Annta. Pemaparan materi diselingi dengan peragaam senam ringan saat di pesawat, mengingat waktu tempuh perjalanan sekitar 8 sampai 12 jam.(Amhal Kaefahmi/bd)