Brebes, – 12 Kepala Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Paguyangan yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI), mengikuti kegiatan Pelatihan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang materi yang diberikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes, H. Fajarin, pada hari Senin, 08/11/2021 bertempat di Aula MIS Nurul Amin Kedawung Wanatirta Kec. Paguyangan Kabupaten Brebes.
H. Fajarin dalam paparan materinya mengenai Kebijakan Kementerian Agama RI. Dia juga menyampaikan materi dalam kegiatan tersebut yang dihadiri oleh Pengawas Madrasah Daerah Binaan Kec. Paguyangan juga oleh berapa narasumber dalam kegiatan tersebut.
Ketua Panitia, Muhammad Hamim mengatakan bahwa program ini terlaksana dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan yang diwujudkan dalam proyek Madrasah Education Quality Reform. yaitu program investasi Sumber Daya Manusia yang dikembangkan oleh Kementerian Agama RI berkolaborasi dengan world Bank (Bank Dunia) sebagai penyandang danaannya melalui skema hibah/bantuan.
“Program Ini merupakan kerjasama dan kolaborasi, antara Kemenag RI dan World Bank yang bersinergi untuk meningkatkan kompetensi guru, kepala madrasah, dan kelompok kerja pengawas yang lebih dikenal sebagai Madrasah Reform. Saya yakin kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kita semua dan kedepanya kita dapat bersama-sama dengan para guru di madrasah kita masing-masing mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas,” kata Muhammad Hamim.
H. Fajarin sebagai Kepala Kemenag Brebes H.Fajarin, M.Pd mengungkapkan, bantuan dari Bank Dunia merupakan sarana awal bagi kita semua untuk senantiasa meningkatakan kapasitas dan kapabelitas SDM, nantinya terus berkelanjutan dan tak berhenti meskipun proyek telah selesai.
“Saya mengharapkan kepada hadirin dalam acara ini, agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan sampai tuntas dengan harapan adanya perubahan mindset dan meningkatkan kompetensi yang bermuara pada peningkatkan kualitas pendidikan, dalam menciptakan siswa-siswi yang cerdas lahir batin, berakhlakulkarimah, dan mampu bersaing di masa mendatang mengingat perubahan zaman semakin cepat, hal ini ditandai dengan era globalisasi dan digitalisasi sehingga pendidikan di Indonesia lebih berkualitas dan bermutu,” tambah H. Fajarin.
“Sekali lagi, saya sangat berharap Bapak dan Ibu kepala madrasah serta guru-guru yang ada dapat bersikap moderat, toleran dan meningkatkan keshalihan, baik keshalihan pribadi maupun keshalihan sosial, sehingga dapat menjadi contoh dan memberikan contoh (uswahtun hasanah) bagi murid-muridnya, lingkung sekolah maupun lingkungan tempat tinggal, ini ditunjukan dengan kedisiplinan dalam proses belajar mengajar yang ada di madrasah masing-masing. Sehingga kepercayaan masyarakat akan diperoleh, baik dalam bentuk dukungan moral maupun material serta masyarakat mau menyekolahkan anak-anaknya di madrasah yang sama-sama kita bina dan perjuangkan ini,” pungkas Fajarin.
Menyinggung perihal moderasi beragama, Kakankemenag menuntut kepada para kepala madrasah agar dapat menjaga marwah baik dirinya, keluarganya dan madrasah yang menjadi tanggung jawabnya. Salah satu cara dengan memiliki pemahaman yang moderat atau wasatiyah, bersama-sama dengan guru-guru dan karyawannya berkomitman dengan empat hal yaitu komitmen Kebangsaan, Toleran dengan segala hal perbedaan, Memiliki Sikap saling menghargai dan dapat mengakomodir kearifan lokal, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat tetap terjaga aman, damai dan harmonis dalam bingkai NKRI.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 5 hari, yang di mulai 08/11/2021, dengan 5 IN dan 2 ON dan selanjutnya, dengan metode presentasi, diskusi dan praktek langsung, akan dilaksanakan secara bergiliran di 5 madrasah yang tergabung dalam KKMI Kec. Paguyangan.(Hid/Sua).