Boyolali – Operasional penyelenggaraan ibadah haji masa pemulangan tahun 1437H / 2016M memasuki fase akhir, praktis tersisa 3 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Debarkasi Solo yang saat ini menunggu proses pemulangan dari Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah menuju Tanah Air. Malam ini Jumat (14/10) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Solo menggelar rapat evaluasi mingguan ke-IV sebagai upaya koreksi terhadap pelaksanaan masa pemulangan demi perbaikan dan peningkatan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji kedepannya.
Seluruh komponen dari PPIH Embarkasi/Debarkasi Solo hadir, menjadi bukti nyata rasa tanggung jawab dan keinginan akan suksesnya operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 2016. Nampak hadir Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani yang baru saja dilantik pada Senin (10/10) memberikan gairah dan semangat tersendiri dalam rapat evaluasi di akhir masa pemulangan. Di samping Kakanwil hadir juga wakil ketua Komisi Pengawasan Haji Indonesia (KPHI) Imam Addaruquthni dalam rangka melakukan pengawasan pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji pada Debarkasi Solo.
Mengawali rapat evaluasi mingguan ke-IV Farhani menyempatkan memperkenalkan diri atas amanah dari Menteri Agama untuk melaksanakan tugas sebagai Kepala Kantor Wilayah pada Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, setelah selama hampir 4 bulan Syaifuddin Zuhri melaksanakannya sebagai pengganti sementara (pgs). Dalam pengantar rapat beliau menyampaikan bahwa pelaksanaan ibadah haji ini penuh dngan pernik dan dinamika yang terjadi namun secara keseluruhan sejak awal hingga mendekati akhir operasional PPIH Embarkasi/Debarkasi Solo telah melakukan upaya maksimal demi lancar dan suksesnya operasional penyelenggaraan ibadah haji.
“Dinamika dan pernak-pernik dalam ibadah haji ini selalu ada saja dan menarik untuk dikupas, namun telah kita saksikan bersama berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas seluruh komponen PPIH, Alhamdulillah operasional penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 2016 berjalan dengan lancar dan sukses, khususnya pada Embarkasi/Debarkasi Solo,” tutur Farhani.
Setelah menghimpun seluruh laporan dari masing-masing komponen PPIH, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian maupun rekomendasi bagi penyelenggaraan ibadah haji tahun mendatang, diantaranya terkait terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji yang belum tersosialisasikan menyeluruh khususnya di kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah yang berdampak masih meloloskan jemaah dengan kondisi klinis yang dapat mengancam jiwa seperti Chronic Kidney Disease (CKD) stadium IV atau biasa diistilahkan dengan gagal ginjal yang mengharuskan dipenderita untuk melakukan cuci darah secara periodik, dimana menurut Permenkes tersebut ditetapkan sebagai jemaah haji yang tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji.
“Tercatat jemaah Embarkasi Solo pada saat masuk Asrama Haji diperiksa menderita CKD stadium IV berjumlah 37 dimana 13 diantaranya dinyatakan tidak layak berangkat sedang sisanya 24 jemaah diberangkatkan dengan dukungan peryataan langsung dari pihak jemaah, ini menjadi catatan tersendiri dari KPHI, semoga tahun mendatang khususnya Kemenag dengan Kemenkes dapat berkoordinasi lebih awal guna memberikan sosialisasi sejak dini terkait Permenkes tersebut,” urainya.
Catatan lain terkait pelaksanaan ibadah, tercatat masih banyak jemaah yang melakukan tarwiyah baik dengan menggunakan bis maupun jalan kaki, serta masih didapati jemaah yang melanggar larangan untuk melaksanakan lontar jumrah di jam-jam yang telah ditetapkan.
Sementara itu, KPHI melalui Imam Addaruquthni memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah dalam hal ini eksekutornya adalah Kementerian Agama yang telah melaksanakan tugas kolosal dengan baik, lancar dan sukses.
“Secara keseluruhan disaksikan kerja keras Kemenag sebagai penyelenggara ibadah haji yang ditunjuk oleh pemerintah membuahkan hasil yang baik, serta memberikan indeks kepuasan yang baik kepada jemaah baik fasilitas maupun pelayanannya dari tahun ke tahun,” tegas Imam.
“Harapannya segala rekomendasi terkait istithaah kesehatan haji Indonesia di tahun mendatang dapat dikoordinasikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait sejak dini, sehingga apa-apa yang telah ditetapkan oleh pimpinan di masing-masing kementerian dapat diimplementasikan secara masiv hingga ditingkat bawah,” pungkasnya. (gt/gt)