Ungaran – Kondisi pandemi yang hingga kini belum menampakkan tanda-tanda kapan akan berakhir membawa keresahan dan keprihatinan seluruh umat. Banyak hal yang kemudian harus menyesuaikan diri dengan keadaan, termasuk tatanan kehidupan yang sudah berjalan sedemikian rupa. Meski aturan protokol kesehatan telah dilaksanakan, namun dengan kita berserah diri dan memohon pertolonganNya, insya Allah semua kegelisahan dan kegundahan akan bahaya covid-19 akan hilang dengan sendirinya.
Demikian disampaikan oleh pegawas Pedidikan Agama Islam (PAI) tingkat dasar pada Kankemenag Kab. Semarang, Sri Wahuni, saat ditanya terkait program rutin pembinaan rohani Islam (binrohis) Nurul Jannah binaanya melalui sambungan telephon, Selasa,(10/8).
Sri Wahyuni menceritakan bahwa selama pandemi, binrohis Nurul Jannah yang beranggotakan guru PAI SD se-korwilcam Ambarawa ini tetap menyelenggarakan kegiatan doa bersama dan mujahadah sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama yakni Sabtu pekan kedua tiap bulan secara virtual.
“Meski di awal-awal pandemi sempat tehenti, namun alhamdulillah saat ini kegiatan sudah kembali berjalan, dilaksanakan secara virtual dari rumah masing-masing. Kendala sudah pasti ada. Namun dengan semangat dan tekad yang kuat, semoga tali silaturahim ini tetap memberikan manfaat meski hanya lewat udara,” terangnya.
Menurut Wahyuni, majelis dzikir dan doa bersama di tengah pandemi ibarat oase di tegah gurun pasir yang kering dan gersang. Karenanya dirinya berharap agar kegiatan serupa tetap berjalan meski pelaksanaanya lebih ditekankan dari rumah masing-masing, sebagai bentuk ikhtiar agar kita segera bangkit dan terlepas dari pandemi yang melanda negeri tercinta.
“Siapa yang tidak percaya dengan kekuatan doa? Sebab dari sanalah, semua takdir Allah digariskan. Maka mari selagi masih ada kesempatan dan kesehatan, kita tak henti melangitkan doa kepada yang maha kuasa agar pandemi segera diangkat oleh Allah dari muka bumi ini dan kita bisa kembali pada tatanan kehidupan yang normal seperti sedia kala,” pungkasnya.(shl/sua)