KOTA PEKALONGAN (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan adakan kegiatan Launching Kampung Moderasi Beragama, Rabu (27 Juli 2023).
Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kankemenag Kota Pekalongan H. Mohamad Arifudin, S. Kom dalam pertemuan launching kampung moderasi beragama menyampaikan telah menetapkan dua kelurahan yang siap menjadi nominasi kampung moderasi beragama tingkat Kota Pekalongan.
Berlangsung di Bina Griya RW 07 dan RW 12 Kelurahan Medono kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan, kegiatan launching kampung moderasi beragama dihadiri oleh Wakil Walikota Pekalongan, H. Sholahudin, S.TP, Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky, M. Ag, didampingi Kasubbag TU, Kasi Bimas Islam, Kasi PHU, Kepala Kesbangpol, Ketua FKUB, Lurah Medono , Ketua Pokjaluh Kota Pekalongan, serta Kepala KUA dari masing masing Kecamatan.
Arifudin menyampaikan, beberapa Pokja yang dipercayakan, telah mengadakan survei dari seluruh kelurahan di setiap kecamatan, untuk menentukan layak tidaknya satu kelurahan tersebut.
“Pada tahun ini Kota Pekalongan akan mengutus dua kecamatan yang akan mewakili Kota Pekalongan terkait pelaksanaan pemilihan kampung moderasi beragama tingkat Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kampung Binagriya RW 7 dan RW 12 Kelurahan Medono Kecamatan Pekalongan Barat dan Kampung Palapa Kelurahan Kandang Panjang kecamatan Pekalongan Utara.” ujarnya.
Selanjutnya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan , H. Kasiman dalam sambutannya menyampaikan terima kasih pada Wakil Walikota, seluruh stakholder yang hadir dalam rangka menyatukan, mempererat, harmoni, toleransi beragama, silaturahmi dan menjaga baik kebersamaan dan keagamaan di Kota Pekalongan.
“Kampung Moderasi beragama ini untuk mempersatukan umat beragama, melalui cara pandang dan bisa beribadah sesuai agamanya masing masing.” tuturnya.
Lebih lanjut Kakankemenag menyampaikan, pelaksanaan launching kampung moderasi beragama di inisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan tujuan menciptakan beberapa harapan pemahaman di masyarakat sehingga dalam kehidupan masyarakat yang majemuk,ada rasa saling menghargai dan menghormati perbedaan satu sama lain.
“Kampung moderasi beragama adalah model kampung yang mengutamakan kolaborasi lintas unsur, lembaga, dan lapisan masyarakat. Tujuannya untuk memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keragaman, toleran, memperkokoh sikap beragama yang moderat berbasis desa atau kampung,” lanjutnya.
“Moderasi beragama berarti di tengah-tengah, artinya tidak ekstrim kanan dan tidak ekstrim kiri. Moderasi beragama bukan berarti memoderatkan agama, karena agama sudah cukup moderat. Agama sudah sangat sempurna. Sudah lengkap, tidak perlu diubah-ubah.” paparnya lebih lanjut.
Kakankemenag juga menyampaikan moderasi beragama bertujuan untuk memoderatkan pemikiran masyarakat dalam menjalankan kehidupan beragama yang saling menghargai perbedaan. Moderasi beragama hanya sebatas saling menghargai perbedaan, namun tidak mencampuradukkan akidah dan ibadah dengan agama lain.
“Yang perlu kita bangun bersama adalah moderasi dalam perspektif, cara pandang kita terhadap perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat,” imbuhnya.
”Kami berharap dukungan dari Pemkot Pekalongan atas adanya Kampung Moderasi Beragama ini agar masyarakat kota pekalongan sejahtera lahir batin.” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Pekalongan H. Sholahudin juga mengungkapkan, agar seluruh warga RW , RW 12 dan ASN dilingkungan Kankemenag Kota Pekalongan, untuk turut mengambil peran dalam mengatasi dan meminimalisir kelompok masyarakat yang meresahkan dalam kehidupan sehari hari.
“Perlunya kewaspadaan masyarakat, terutama masyarakat beragama, sehubungan kondusifitas masyarakat di Kota Pekalongan,” ucapnya.
Diakhir pertemuan pelaksanaan “Launching Kampung Moderasi Beragama”, wakil Walikota Pekalongan melakukan prosesi gunting pita sebagai tanda peresmian “Kampung Moderasi Beragama” Kelurahan Medono dilanjutkan foto bersama masyarakat yang hadir. (fzn/ant/bd)