Layaknya Lebaran, Menjelang UNBK Siswa MAN Cilacap Bermaaf-maafan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

CILACAP- Tradisi saling bermaafan umumnya dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadan atau di Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Tidak hanya itu, para calon jamaah haji juga menggelar silaturahmi dengan meminta maaf kepada sanak saudara, kerabat, tetangga dan teman-teman sebelum keberangkatan.

Saling bermaafan berarti tidak ada yang mengaku benar, sehingga bisa menimbulkan rasa haru dan mengetahui betapa indahnya persaudaraan dan kebersamaan. Orang yang larut dalam suasana haru maka terhempaslah semua beban dalam fikirannya. Penyakit hati seperti iri, dengki, dendam dan lainnya terisolir, sehingga secara psikologi bisa menimbulkan semangat yang tinggi dalam menggapai sesuatu. Bahkan seseorang bisa melakukan hal terbaik di luar kebiasaan akibat hilangnya beban pikirannya.

Tiga hari lagi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/MA akan digelar, tepatnya pada Senin(10/04). Untuk menguatkan hati dan kemantapan dalam menghadapinya, Jumat (7/4) siswa kelas XII MAN Cilacap saling meminta maaf baik kepada bapak/ibu guru, teman seangkatan maupun adik kelasnya.

Sebelum bermaaf-maafan, dilaksanakan apel pagi dengan pembina Agik Tusanawati selaku Waka Kurikulum. Dalam pembinaannya dikatakan, bahwa meski UNBK tidak berpengaruh terhadap kelulusan, namun hasilnya akan menentukan peta kualitas MAN Cilacap di kabupaten, provinsi bahkan pada tingkat nasional. Untuk itu, para siswa diharapkan mengikuti UNBK dengan sungguh-sungguh dan cermat dalam menjawab setiap soal.

Langsung usai apel dilanjutkan dengan bersalam-salaman dan saling meminta maaf yang diawali oleh kelas jurusan Keagamaan dan diakhiri jurusan IPA. Pertama, mereka meminta maaf kepada bapak dan ibu gurunya dilanjutkan kepada adik kelas dan sesama temannya. Saking hidmatnya, banyak diantara mereka yang menangis dan berpelukan.

Kepala MAN Cilacap, Muhadin mengatakan, bahwa saling meminta maaf seharusnya tidak dilaksanakan insidentil, tetapi setiap saat. Mengingat tradisi baik yang sudah berlangsung sejak zaman dahulu kala perlu dilestarikan. Momen saling memaafkan menjelang kegiatan penting serta bersejarah dalam hidup diharapkan bisa membawa dampak positif. Yakni hilangnya penyakit hati dan timbul semangat dalam meraih prestasi terbaik melalui UNBK.(As/On/bd)