Lulus 100% di Masa Pandemi Siswa MTs Ma’arif Mandiraja Membawa Prestasi Tinggi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – MTs Ma’arif Mandiraja mengadakan rapat penentuan dan pengumuman kelulusan kelas IX sebagai persiapan pembagian pengumuman kelulusan tahun pelajaran 2021-2022. Rapat kelulusan ini dilaksanakan sore hari sebelum pukul 17:00 WIB di MTs Ma’arif Mandiraja dimana pengumuman kelulusan kali ini diberitahukan secara online bagi yang memiliki akun. Namun boleh hadir ke MTs Ma’arif Mandiraja untuk wali siswa yang belum memiliki akun, Rabu, (15/6)

Hasil kelulusan dimana siswa menjumpai pembelajaran yang sulit di masa pandemi Covid-19 ini tetap mengacu pada standar/kriteria kelulusan yang berlaku. Sehingga siswa-siswi benar-benar lulus dengan membawa bekal ilmu pengetahuan dan prestasi yang tinggi.

Kepala Madrasah Barokatumminalloh dalam sambutannya mengatakan, Dasar dari satuan Madrasah untuk meluluskan siswa-siswinya mengacu pada Permen no. 5 tahun 2022 tentang kompetensi kelulusan jenjang SD/MI/MTs/MA dan aturan lain yang mengaturnya. Selain itu disertai persyaratan umum yang dimiliki siswa secara akademik.

“Persyaratan umum tersebut diantaranya siswa harus menyelesaikan pendidikan pada masa pandemi Covid-19 dari semester 1-6, memiliki nilai ujian tulis dan praktik, memiliki nilai akhir minimal 55 tiap mapel, memiliki nilai rata-rata seluruh mapel minimal 65, dan memiliki catatan perilaku baik. Dengan ketentuan nilai Madrasah diperoleh dari gabungan nilai rata-rata semester 1-6 dengan bobot 60% dan ujian Madrasah dengan bobot 40%,” jelasnya.

Pada akhir sambutan beliau memutuskan setelah dibacakan persyaratan umum dan khusus yang telah dipenuhi oleh seluruh siswa-siswi tersebut maka ditetapkan siswa-siswi kelas IX tahun pelajaran 2021-2022 dengan jumlah 173, terdiri  dari 85 siswa dan 88 siswi dinyatakan lulus 100%.

Sementara itu Komite Madrasah Cholid memberikan dedikasi dan partisipasinya kepada dewan guru yang telah mendidik siswa-siswinya selama 3 tahun bahkan secara online tidak bertemu kurang lebih 2 tahun karena adanya Covid-19 bagaimana repotnya mengajar dan orang tua di rumah menyiapkan dan menata anaknya untuk belajar serta menyediakan fasilitas sesuai kemampuannya.

“Harapannya ilmu yang diberikan kepada siswa-siswi menjadi sumber mata air bagi kita semua sebagai pahala yang terus mengalir,” pungkasnya. (jm/ak/rf)