Mabit, Membentuk Siswa Madrasah Berkualitas dan Berakhlak Islami

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Klaten-Mabit adalah salah satu sarana tarbiyah (wasa’ilut tarbiyah). Secara bahasa, mabit berarti bermalam. Istilah yang sangat masyhur kita dapati pada salah satu rangkaian ibadah haji yaitu mabit di Mina.

Dalam terminologi dakwah dan tarbiyah, membina ruhiyah, melembutkan hati, membersihkan jiwa, dan membiasakan fisik untuk beribadah (khususnya shalat tahajjud, dzikir, tadabbur dan tafakkur). Untuk memudahkan memahami definisi ini, biasanya mabit dijadikan akronim dari Malam Bina Iman dan Taqwa.

Demikian dikatakan Wakamad Humas MTs Negeri Jatinom Ahmad saat membuka kegiatan MABIT di MTsN Jatinom dilaksanakan selama 2 hari pada 17-18 Juni 2017 yang diikuti 56 siswa siswi kelas 8 pada perwakilan tiap kelas, mengambil tema Dengan MABIT Kita Wujudkan Generasi Muda yang Berkualitas dan Berakhlak Islami, Sabtu (17/6).

“Mabit menjadi salah satu kegiatan  di sekolah yang perlu digalakkan untuk membentengi siswa siswi dan anak-anak kita dari banjir kemaksiatan. Narkoba, pornografi, pornoaksi yang saat ini mengkawatirkan, kenakalan remaja yang semakin berkembang perlu diantisipasi dengan berbagai cara dan strategi,” kata Ahmad

Kegiatan ini sebagai bentuk pendidikan karakter keislaman, berkualitas dan berakakhlak Islami. Siswa madrasah harus mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan sekolah umum, untuk itulah kegiatan ini sangat penting untuk siswa madrasah.

Ahmad menandaskan, secara umum, adalah salah satu di antara sarana pendidikan islam atau tarbiyah islamiyah dalam rangka membina jiwa seorang muslim agar menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual (fikriyah), sehat secara jasmani (jasadiyah), tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual yang kuat kepada Allah SWT.

“Dengan mengikuti rangkaian acara seperti sholat berjamaah, tilawah, dzikir  al ma’sturot, sholat qiyamul lai’il dan pencerahan dari pemateri yang dapat menggali potensi otak yang Allah SWT anugerahkan dan rangkaian kegiatan lainnya yang menampilkan kreatifitas dan potensi siswa/i serta diselingi acara-acara materi yang menarik dan menyenangkan, siswa/i madrasah akan semakin berkualitas dan berakhlak Islami,” harap Ahmad.(ny_aj/wul)