Cilacap – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap menutup secara resmi kegiatan On Job Training ( OJT ) Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) pelatihan teknis manajemen madrasah se Kabupaten Cilacap, di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jumat (24/09).
Widyaiswara dari BDK Semarang, Siti Rokhanah dalam sambutannya menyampaikan apa artinya kegiatan ini dipelajari jika tidak diimplementasikan di madrasah masing-masing.” Tidak ada kamus nanti terdengar lagu klasik : aku masih seperti yang dulu “ Ujar Siti
Siti Rokhanah mengingatkan insyaallah dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mengembangkan madrasah maka akan menghasilkan madrasah yang hebat dan ini semua menjadi tugas dan tanggungjawab semua kita sebagai aktualisasi kerja sebagai ibadah.
Ia menambahkan pengembangan potensi diri Kamad yang mempunyai integritas dan wawasan kebangsaan serta inovasi dalam memimpin madrasah dan peningkatan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
“ Salah satu point terpenting dalam pengelolaan madrasah yaitu menerapkan, mengaktualisakandan memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola madrasah dan peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan keagamaan yang berkualitas,” tambahnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Imam Tobroni dalam sambutan penutupan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang yang kembali mempercayakan untuk menyelenggarakan PDWK di Kabupaten Cilacap.
Imam Tobroni menyampaikan diklat ini adalah penting dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan madrasah yang salah satunya dimulai dari pengelolaan manajemen madrasah secara profesional.
“Jika kita sudah bermutu dan berkualitas maka kita dapat menghadirkan manfaat yang besar untuk masyarakat,” katanya.
Karenanya menurut Kepala Kankemenag kebutuhan terhadap mutu madrasah dimulai dari kepala madrasah yang profesional dalam kepemimpinannya, dan untuk itu perlu dibekali dengan ilmu manajemen yang mendorong peran serta dan partisipasi masyarakat.
“Karena era sekarang mind set kita adalah melayani, untuk bisa melayani maka butuh dukungan dan peran serta masyarakat karena kita tidak bisa sendiri sehingga harus ada kolaborasi.” Ujar Imam Tobroni.
Imam Tobroni mengingatkan Ilmu yang diperoleh harus diterapkan untuk membangun kesadaran bahwa kepemimpinan itu mendorong masyarakat untuk berperan aktif untuk bersama-sama berperan menghadapi perubahan zaman dengan berbagai terobosan dan inovasi.
“ Madrasah yang hebat dan mendunia harus siap menghadapi perubahan dan itu adalah madrasah yang siap dengan inovasi dan harus pintar membangun partisipasi dan kolaborasi bersama masyarakat.” Tutup Imam Tobroni. (meip)