Semarang – Menuntut ilmu tidak hanya wajib bagi anak dan remaja, tetapi bagi orang tua pun tak ada salahnya, apalagi terkait ilmu agama. Bagi seorang muslim, masjid dan mushala sebagai salah satu tempat untuk menuntum ilmu. Oleh karenanya, mushala mungil yang terletak di jalan Lemah Gempal 1 Kelurahan Bulustalan dijadikan sebagai sarana menuntun ilmu melalui pengembangan majelis taklim. Demikian disampaikan H. Agus Haryadi selaku Pimpinan Majelis Taklim, selepas pelaksanaan pengajian yang dilaksanakan di mushala setempat, Kamis (3/8/2023).
“Pada saat pandemi Covid-19, kegiatan di masjid dan mushala sangat terbatas, hanya dipergunakan untuk salat lima waktu. Alhamdulillah, setelah pandemi berangsur-angsur pulih, pengajian mulai berjalan, tetapi di salah satu rumah warga yaitu di kediaman Ibu Nurul Hidayah yang beralamat di Jalan Lemah Gempal 1 No.726,” tutur H. Agus Haryadi.
“Dan setelah pandemi usai, kegiatan tersebut kembali dilaksanakan di mushala, tepatnya pada awal tahun ini setiap hari Kamis. Jadi, Majelis Taklim Bersama Darussalam ini belum genap berusia setahun,” imbuhnya.
Ia menerangkan, salah satu pendorong terbentuknya Majelis Taklim Bersama Darussalam yaitu, guna mensukseskan Program Pemkot Semarang sebagai Kota Religius dan Bermartabat. “Masyarakat akan religius manakala warganya dibekali dengan ilmu agama, seperti melalui pengajian atau majelis taklim, baik di tingkat kota, kecamatan, bahkan sampai ke lingkup terkecil seperti RT,” ujarnya.
“Inilah yang melatarbelakangi kami untuk kembali mengaktifkan majelis taklim yang pada awal tahun 2023 dibuka oleh Bapak Sekretaris Kelurahan Bulustalan,” sambungnya.
Ia berharap kegiatan berjalan dengan lancar dan tetap istiqomah.(A.H4RYAD1/NBA/bd)