081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

MAN 1 Kudus dan MAN 2 Kudus Raih Penghargaan The Most Attractive Pada Akademi Madrasah Digital 2021

Jakarta (Humas) – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus dan MAN 2 Kudus, Jawa Tengah berhasil meraih penghargaan di ajangan Akademi Madrasah Digital (AMD) 2021 kategori The Most Attractive. Ajang yang diinisiasi oleh Direktorat Kurikulum, Sarana dan Prasarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI dan PT. XL Axiata Tbk ini berbasis Internet of Things (IoT).

Tim Companion MAN 1 Kudus mengembangkan Laying Hens System sebagai solusi IoT untuk menyerap bau dan monitoring suhu pada kandang ayam petelur. Bau yang dihasilkan oleh kadar gas Ammonia (NH3) diserap menggunakan adsorben, sementara monitoring suhu pada kandang ayam dapat terdeteksi dari jarak jauh melalui aplikasi Blynk.

Beragam manfaat yang ditawarkan oleh Laying Hens System, mulai dari mengurangi bau kandang yang menyengat, mempermudah peternak ayam dalam monitoring suhu kandang dan kadar gas Ammonia yang didapat, melakukan perhitungan jumlah telur dalam periode panen, meningkatkan produktivitas ayam, dan membantu peternak ayam dalam melakukan pembukuan serta analisis statistik jumlah telur ayam.

Tim Companion MAN 1 Kudus terdiri dari Auliya Pramudya Widiasti, Irgi Alfarizal Ardiansyah, Nofi’ Hidayatur Riaya, Ahmad Jazaus Sakho, Muhamad Fakhril Miqdad Sajidin.

Sedangkan Tim MAN 2 Kudus mengembangkan E-Koi meningkatkan hasil panen para pembudidaya ikan koi. Dilengkapi dengan berbagai kemampuan, mulai dari monitoring kualitas air kolam, memberikan instruksi jikalau keadaan air kolam abnormal, memberikan real-time data, stabilitas yang tinggi, dan proteksi terhadap berbagai macam cuaca.

Kemudahan solusi IoT yang ditawarkan oleh e-Koi dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas budaya ikan koi di Indonesia, sehingga dapat mengurangi resiko kematian ikan koi. Tim E-Koi MAN 2 Kudus terdiri dari Sajid Suhla, Oktab Bahar, Hilman Maulana, Ahmad Faza Najih, Rafif Raissa.

Moh. Isom Yusqi, Direktur KSKK Madrasah, Kemenag RI mengatakan dirinya sangat bangga atas capaian anak-anak Madrasah saat ini. Dirinya juga berharap supaya AMD 2021 dapat menjadi pemantik semangat siswa-siswi Madrasah lainnya untuk terus berprestasi.
“Saya harap akan lahir banyak investor dan penemu teknologi masa depan yang hebat dari Madrasah. Mampu mengembangkan prototype solusi digital yang sudah dirancang untuk diproduksi secara massif nantinya,” tuturnya.

Tahap seleksi AMD telah dilaksanakan sejak tahun 2021 lalu yangdiikuti oleh 1.200 peserta yang tergabung dalam ratusan kelompok. Masing-masing kelompok mengumpulkan berbagai macam proposal yang berisikan ide-ide solusi IoT. Pada tahap kedua terdapat 100 perserta terbaik yang lolos dan dikelompokan kedalam 20 group kerja. Mereka akan mengikuti pelatihan secara online yang diberikan oleh Mentor Professional yang kredibel dibidangnya.

Tahap ke tiga. 20 group kerja terbak akan melalui sembilan fase pengembangan solusi IoT. Fase tersebuat anatra lain : inkubasi, market survey, ideation, design thinking, prototyping, market validation, proof of concept, product sample, dan mass production. Menginjak tahap terakhir, akan dipilih 10 group kerja terbaik untuk masuk pada tahap grand final yang digelar pada Rabu (25/5) di Tangerang, Jakarta. (ps/rf)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content