Cilacap – Dalam rangka menanamkan dan menumbuhkembangkan jiwa sosial, MAN Cilacap mengajak para siswa menunaikan zakat fitrah sekaligus mengelolanya. Kegiatan pengelolaan zakat dilaksanakan selama satu minggu, dari 12-17 Juni 2017 yang masuk kegiatan pesantren Ramadhan.
Kepala MAN Cilacap, Muhadin mengatakan bahwa, esensi dari praktek pengelolaan zakat dimaksudkan agar para siswa bisa mengelola zakat fitrah secara nyata. Jika selama di dalam kelas mereka hanya mendapatkan teori, maka saat bulan Ramadhan bisa mempraktekkan langsung. Sehingga usai menyelesaikan studinya di MAN Cilacap mereka sudah siap seratus persen terjun di masyarakat.
“Zakat fitrah ini tujuan utamanya adalah penyucian jiwa. Sehingga di samping praktek pengelolaan, para siswa juga mendapatkan wejangan khusus terkait penyakit hati yang intinya agar manusia tidak memiliki sifat serakah, kikir dan lainnya. Dengan begitu, hakikat zakat fitrah diharapkan betul-betul tertanam dalam jiwa siswa dengan tolak ukur kepribadian yang berjiwa sosial. Dan ini bisa dikatakan sebagai inti pendidikan karakter dari zakat fitrah, yakni suci dari hal-hal yang mengotori jiwa” katanya.
Terkait teknis pengelolaan dikatakan bahwa, selama praktek pengelolaan zakat para siswa dipandu oleh guru. Pengelolaan tersebut dimulai dari pembentukan panitia, pengumuman kegiatan, pengumpulan, pendataan calon penerima hingga pendistribusian.
Adapun besaran atau ukuran zakat fitrah ditentukan 3 Kg beras. Jika akan diuangkan, maka panitia mengambil harga beras kelas menengah, yakni Rp 9.000/Kg.
Dari kegiatan ini terkumpul beras 408 kg dan zakat fitrah yang diuangkan sebesar Rp. 2.322.000,- dari sejumlah uang tersebut dibelikan beras sebesar 208 Kg. Hasil pengumpulan zakat ftrah tersebut disalurkan kepada lingkungan terutama pondok-pondok pesantren, mushala di sekitar lingkungan madrasah dan beberapa pondok yang telah memasukan proposal untuk disalurkan kepada yang berhak menerima.(Ags/On/bd)