Wonogiri – Kompol (Purn) H. Soetopobroto terpilih kembali menjadi Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Wonogiri, untuk masa pengabdian periode 2018-2022. Rapat pemilihan pengurus FKUB Kabupaten Wonogiri, digelar di ruang pertemuan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Kabupaten Wonogiri. Ikut hadir dalam rapat pengurus untuk agenda reorganisasi FKUB ini, Kepala Kesbangpol Kabupaten Wonogiri akhir bulan kemarin
Kompol (Purn) Sutopobroto, dulu pernah menjabat Kapolsek Tirtomoyo dan Kasatlantas Polres Wonogiri. Dalam rapat pengurus FKUB tersebut, Sutopo Broto, hadir dalam eksistensinya sebagai tokoh dari unsur Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wonogiri. Saat dilakukan pemilihan secara demokratis, Sutopobroto, sosok budayawan Jawa yang juga menjabat sebagai Ketua Permadani (Persatuan Masyarakat Budaya Indonesia) Kabupaten Wonogiri ini, mendapatkan dukungan suara paling banyak dari peserta rapat.
Kepala Kankemenag Wonogiri H. Subadi di dampingi ketua FKUB H. Soetopobroto ketika jalan sehat KUB, Kamis (04/01) di Alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri, mengharapkan kepada pengurus dan anggota FKUB yang baru untuk dapat memberikan peranannya secara aktif dalam menjalankan roda organisasi. Utamanya dalam menjaga kerukunan umat beragama di wilayah Kabupaten Wonogiri. Agar tercipta suasana yang kondusif, aman, tenteram, damai, dan terhindarkan dari friksi antar umat, serta mampu membangun sinergitas hubungan antar umat beragama, dalam turut serta sesarengan mbangun Wonogiri.
Kementerian Agama dan FKUB menurut H. Subadi terus berusaha memberdayakan unsur masyarakat seperti mengembangkan wawasan multikultural bagi segenap lapisan masyarakat, mendorong partisipasi setiap kelompok dalam memberikan pemahaman pentingnya kerukunan melalui pendidikan, penyuluhan, dialog, penelitian dan pengkajian, dan yang terutama adalah, mendorong agar pemahaman keagamaan senantiasa selaras dengan pemahaman dan wawasan kebangsaan yang menyeluruh.
Kerukunan umat beragama merupakan modal utama dalam menjaga integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan masyarakat bisa menerima segala bentuk perbedaan juga hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai kemanusiaan akan lebih diutamakan daripada mempertentangkan perbedaan ideologi atau perbedaan keyakinan, toleransi antar sesama umat akan bernilai tinggi dan tidak akan mudah menghujat paham.
“Eksistensi Kementerian Agama, FKUB dan Ormas keagamaan menurut Ka. Kankemenag Subadi di rasa sangat vital dan strategis yaitu sebagai penjaga aktif garis kerukunan antarumat beragama di Indonesia, bentengi anak muda dari paham yang salah dan radikal serta ciptakan iklim kondusif di kota gaplek” Imbuh Ka. Kankemenag Wonogiri. (Mursyid_Heri)