Ungaran – Masjid atau musala sekolah tidak hanya sekedar sebagai sarana ibadah. Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh peserta didik, karyawan, guru dan para tamu yang datang dengan keberadaan masjid atau musala tersebut. Pemanfaatan masjid atau musala sekolah sebagai sarana untuk memperkuat dan mempertebal spiritual tidak hanya berupa salat berjamaah saja, namun bisa juga digunakan untuk aktifitas lain seperti tilawah, kajian, murojaah dan sebagainya, yang bila dilaksankan secara konsisten mampu mencegah krisis spiritual.
Demikian disampaikan oleh pengawas PAI Kemenag jenjang menengah, Nur Solichah di sela-sela kunjungan pembinaan GPAI di SMK N 1 Tengaran, Jum’at (4/3).
Monitoring rutin ini berbarengan dengan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid sekolah dengan luas setengah hektar dan perhitungan biaya kurang lebih 1,7 Milyar.
“Alhamdulillah selain melaksanakan kegiatan monitoring rutin, bisa turut menyaksikan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid SMK N 1 Tengaran untuk menunjang kegiatan ibadah di sekolah,” terang Nur Solichah.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya selaku pengawas PAI diminta untuk ikut meletakkan batu pertama sebagai tanda awal pembangunan. Selain dirinya, ikut pula meletakkan batu pertama, ketua komite sekolah, perwakilan alumni juga Penyelenggara Zakat Wakaf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Murtaho Yusuf mewakili Kepala Kantor.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala SMK N 1 Tengaran, pembiayaan pembangunan masjid sekolah ini murni dari infak guru, siswa, komite, para dermawan dan sumbangan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Semoga setelah selesai dibangun nanti, seluruh warga sekolah berkomitmen bersama untuk bisa merawat dan memakmurkan masjid SMK N 1 Tengaran,” pungkas Murtaho Yusuf.(ns-shl/Sua)