Pati – Bupati Pati Haryanto meresmikan prasasti Mathias Soegijono di halaman Pati Hotel, Jumat (21/7/2017). Soegijono adalah perintis pendidikan menengah pertama di Pati. Pendiri SMP Rendole yang sekarang berganti nama SMPN 1 Pati itu dikenal masyarakat dengan panggilan Pak Giek.
Pendidikan menengah pertama tersebut, pertama dibangun pada zaman kolonial Belanda dan Jepang. Dia dikenal sebagai sosok yang ikut mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan pada era kolonialisme.
Jasa yang besar di bidang pendidikan itu yang membuat Pemkab Pati memutuskan untuk memberi penghargaan kepada Soegijono sebagai Bapak Pendidikan Kabupaten Pati. Piagam penghargaan itu diberikan Haryanto kepada keluarga Soegijono.
“Perjuangan Pak Giek membuat murid pada zaman kolonialisme mendapatkan pendidikan yang layak. Banyak siswa berprestasi yang akhirnya menjadi tokoh besar karena jasa beliau,” ujar Haryanto.
Salah satu murid Pak Giek, antara lain Marsekal Muda TNI (Purn) Sri Diharto. Alumni SMPN 1 Pati ini menuturkan, Pak Giek pada saat itu bisa mengobarkan semangat para murid di tengah keterbatasan.
Kendati punya banyak peluang untuk berkarier di pusat, Pak Giek lebih suka memilih menjadi pengajar di Pati. Dari banyak kajian dan pertimbangan tersebut, Pemkab akhirnya memberikan penghargaan kepada Pak Giek sebagai Bapak Pendidikan di Pati.
“Kami berharap Pemkab Pati bisa meneladani perjuangan beliau untuk terus mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di Pati. Sebab, kemajuan bangsa berawal dari SDM yang berkualitas. SDM berkualitas berawal dari pendidikan,” kata Diharto.
Sementara itu, putra pertama Pak Giek, Michael Sumariyanto, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab dan SMPN 1 Pati yang sudah membangun prasasti sebagai penanda sejarah. Dia berharap, prasasti tersebut bisa mengingatkan para generasi pengajar muda di Kabupaten Pati untuk meneruskan perjuangan Pak Giek. (Kholistiono/Athi’/bd)