Wonosobo – Sebagai upaya persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) usai hampir dua tahun peserta didik belajar secara online, MI Maarif Sapuran melaksanakan simulasi PTM secara terbatas yang dimulai pada awal September yang lalu.
Arief Muchtar, bertindak sebagai kepala Madrasah, saat di hubungi melalui pesan WhatsApp pada hari Selasa, (21/9) menyampaikan bahwa pelaksanaan PTM sudah dimulai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat,
“penerapan protokol kesehatan telah kami lakukan, diantaranya yakni mewajibkan peserta didik dan guru memakai masker saat dilingkungan Madrasah, mencuci tangan, ceh suhu tubuh dan mencatatnya setiap berangkat dan pulang, serta mengatur jarak tempat duduk antar siswa dan pembatasan jumlah siswa yang hadir,” kata Arief.
Ia katakan jarak tempat duduk antar siswa yakni minimal satu Meter dimana satu meja hanya diisi satu siswa, dan durasi pertemuan hanya dua jam yakni jam 09.00 wib – 10.00 wib.
Senada dengan pernyataan, Arief, menurut hasil Supervisi Kakankemenag Kab. Wonosobo, Ahmad Farid, pada hari Selasa, (21/9) menyampaikan bahwa MI Maarif Sapuran telah melaksanakan PTM dengan baik,
“jika ditinjau dari penerapan prokes, MI Maarif dengan baik telah menerapkan prokes dalam pelaksanaan PTM. Yang menjadi masukan dari kami saat Supervisi adalah peningkatan sarana dan prasarana agar peserta didik lebih nyaman dan proses belajar mengajar lebih efektif,” kata Farid.
Disela inspeksinya, Farid, berpesan agar guru tetap memperhatikan peserta didik yang belum bisa mengikuti PTM terbatas. Guru juga diminta untuk update informasi terkini pembelajaran diera pandemic.
Dalam hal Supervisi, Farid, menambahkan bahwa Kakankemenag Kab. Wonosobo memiliki tugas untuk Supervisi dan mengevaluasi pelaksanaan PTM,
“tujuan dari Supervisi adalah meninjau langsung kesiapan pelaksanaan PTM, selanjutnya hasil dari Supervisi akan dilaporkan kepada Kepala Kanwil Kemenag provinsi Jawa Tengah. Jika ditemukan potensi bahaya penularan Covid 19, kami juga berhak melarang maupun menghentikan sementara PTM terbatas,” tandasnya.
Sementara itu, Seno, selaku jajaran MI Maarif Sapuran menyampaikan skema pelaksanaan PTM Terbatas untuk menghindari terjadinya penularan Covid 19, “jumlah siswa keseluruhan adalah 443 belum termasuk kelas jauhnya. Untuk mengantisipasi penyebaran covid maka dibatasi untuk PTM hanya 12 siswa per kelas yang artinya hanya 72 siswa yang datang ke madrasah setiap harinya,” pungkasnya. Ps-ws