MIN Kota Semarang Laksanakan Proyek Ecoprint Pounding

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, MIN Kota Semarang sebagai Sekolah Rohmatan lil’alamin di Kota Semarang melaksanakan proyek kolaboratif yang diberi nama Ecoprint Pounding. Kegiatan ini berlangsung dari hari Senin (22 Mei 2023) hingga Jumat (26 Mei 2023).

Nadzib selaku Kepala MIN Kota Semarang menerangkan, kegiatan tersebut melibatkan seluruh siswa kelas 4 dan wali kelas.

“Proyek Ecoprint Pounding terdiri dari tiga langkah utama, yaitu modanting, proses ponding ecoprint, dan fiksasi. Pada hari Senin (22/5/2023), semua wali kelas telah melaksanakan simulasi proses modanting sebagai persiapan proyek ini. Bahan yang digunakan dalam Ecoprint Pounding adalah tas belacu, yang memberikan sentuhan ramah lingkungan pada kegiatan ini,” terang Nadzib, Rabu (24/5/2023) dari ruang kerjanya.

“Untuk memastikan pemahaman dan kelancaran kegiatan, wali kelas telah membentuk grup whatsApp kelas, sebagai wadah komunikasi anatara siswa dan wali kelas. Melalui whatsapp group, wali kelas memberikan panduan dan arahan kepada peserta didik,” imbuhnya.

Nadzib menyampaikan, dalam konteks pendidikan, peran serta orang tua sangatlah penting. Melalui proyek Ecoprint Pounding, Sekolah Rohmatan lil’alamin menggandeng orang tua sebagai mitra dalam memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila kepada siswa. “Kepedulian, dukungan, dan partisipasi aktif orang tua dalam proses pendidikan menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan proyek ini,” ungkapnya.

Dari ruang kelas 4a, Gunawi selaku wali kelas mengatakan, hari selanjutnya, siswa melaksanakan modanting di rumah bersama orang tua.

Siti Musyarofah selaku wali kelas 4b menuturkan, meskipun menghadapi sedikit kesulitan, seluruh peserta didiknya berhasil menyelesaikan modanting dengan baik. “Yasin mengatakan kesulitan saat menunggu air mendidih dan menggambar, sedangkan Fattan bercerita jika awalnya dia kebingungan dalam kapan waktu yang tepat memasukkan tawas, apakah sebelum atau sesudah air mendidih, tapi ada pula yang bisa menyelesaikan dengan sempurna sesuai dengan petunjuk guru. Alhamdulillah semua siswa berhasil melakukanya,” ujarnya.

Keberhasilan modanting juga dilaporkan Fitriyah Widihastuti, wali kelas 4c. “Masih ada proses ponding dan fiksasi pada hari Kamis-Jumat (25-26 Mei 2023). Semoga dapat berjalan dengan baik,” kata Fitriyah. (fw/NBA/bd)