Demak – Masyarakat Demak dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam segala aspek kehidupannya. Hal Ini tentu tidak terlepas dari sejarah masa lalu Kabupaten Demak yang dulu pernah berdiri Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yaitu Kerajaan Demak Bintoro. Dan konon menjadi pusat penyebaran Agama Islam di Nusantara.
Dalam struktur sosial masyarakat yang agamis, ada satu tokoh sentral yang sangat dihormati yaitu kiai. Sosok kiai menjadi salah satu elit strategis dalam masyarakat karena sebagai figur yang memiliki pengetahuan luas dan mendalam mengenai ajaran Islam, sehinga ia adalah figur yang berpengaruh besar pada dinamika perkembangan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut H. Ahmad Muhtadi sebagai Kepala Kankemenag baru di Kabupaten Demak memandang sangat perlu mengagendakan silaturohmi/ sowan ke sejumlah tokoh agama (kiai ) dalam rangka membangun komunikasi yang baik dengan mereka.
Kemarin Kamis, (25/02/2021), Kepala Kankemenag mengagendakan sowan ke kediaman KH. Munif Zuhri (Mbah Munif) Pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo Banyumeneng Mranggen Demak.
Didampingi Kasi Bimas Islam, Penyelenggara Zakat Wakaf dan Pengawas Madrasah wilayah Kec. Mranggen, rombongan tiba di kompleks pondok pesantren sekitar pukul 13.30 WIB.
Usai jamaah sholat dzuhur, H. Muhtadi (nama panggilan H. Ahmad Muhtadi) beserta rombongan diterima Mbah Munif di rang paseban dengan penuh kehangatan. Secara kebetulan saat itu beliau juga sedang menerima tamu Dandim 0716 Demak.
Mengawali percakapan H. Muhtadi (nama panggilan H. Ahmad Muhtadi) mengucapkan banyak terima kasih beliau berkenan menerimanya. Kemudian ia memperkenalkan diri dan maksud kedatangannya.
” Sejak 15 Januari yang lalu kami mendapat amanah sebagai Kepala Kemenag di Demak. Mohon doanya, mudah-mudahan dalam menjalankan tugas baru ini dapat amanah diberikan kemudahan, keselamatan dan selalu diberi kesehatan,” pintanya. Nampak Mbah Munif mengangguk-angguk disertai ucapan lirih “Amin-amin”.
Pertemuan itu kemudian dilanjutkan perbincangan ringan seputar pondok pesantren, perkembangan pandemi covid-19 dan sebagainya.
Kemudian di ujung percakapan itu beliau berpesan, “Kerja yang amanah, ikhlas semata-mata karena Allah. Insya Allah selamat dan membawa keberkahan.”
Beliau juga menyampaikan pesan khusus terkait penanganan pandemi covid-19 yang hingga saat ini masih mewabah. Yang intinya bahwa dalam penanganan covid-19 ini semua unsur pemerintah dan masyarakat harus duduk bersama mencari jalan keluarnya. Sehingga kebijakan yang diambil tidak merugikan satu sama lain. Bahkan beliau siap untuk memfasiliasinya.
Setelah pertemuan berlangsung sekitar 45 menit, kemudian beliau mengakhiri dengan doa diamini oleh seluruh tamu yang hadir saat itu. (ms/qq)