MTsN 3 Cilacap Kooperatif Dengan PLN Menuju Sukses UAMBN-BK UNBK 2018

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Salah satu faktor penting untuk menyukseskan penyelenggaraan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah pasokan listrik. Padamnya listrik, sedikit atau banyak akan mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi siswa.

Sebagai kalangan pendidik, maka pengelola madrasah menyadari akan aturan pemerintah tentang kelistrikan. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2015, Right Of Way (ROW) atau ruang bebas adalah ruang yang dibatasi oleh bidang vertikal dan horizontal di sekeliling dan di sepanjang konduktor Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT),  Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) serta Saluran Udara Tegangan Arus Searah (SUTAS). Adalah di mana tidak boleh ada benda di dalamnya demi keselamatan manusia, makhluk hidup, dan benda lainnya serta keamanan operasinya.

Tidak hanya dalam rangka menyukseskan UAMBN-BK dan UNBK, namun juga untuk kemaslahatan bersama masyarakat. MTsN 3 Cilacap melayangkan surat laporan kepada PT. PLN Rayon Sidareja tentang pohon yang mendekat jaringan PLN. Sebagai tindak lanjut, petugas PT PLN Rayon Sidareja , melakukan pemangkasan ranting dan dahan pohon yang mengganggu kabel jaringan listrik di area MTs N 3 Cilacap Kamis (15/3).

Manajer PT PLN Rayon Sidareja, Sunoko mengatakan  tujuan utama dari pemampasan pohon adalah untuk menjaga keamanan pasokan listrik, karena di jaringan listrik tersebut terdapat penyebab terjadinya padam, yang salah satunya disebabkan oleh sentuhan tanaman dan layangan yang tersangkut. Posisi aman jarak Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan pepohonan atau bangunan di bawahnya adalah kurang lebih 3 meter.

“Kami akan terus berupaya memantau jaringan apabila telah bersentuhan dengan pohon akan secepatnya dilakukan pemangkasan,” terangnya.

Kepala MTs N 3 Cilacap, Kusnandar mengatakan, kelancaran pasokan listrik akan sangat berpengaruh terhadap situasi dan kondisi siswa saat ujian, terutama terkait emosi. Walaupun panitia sudah menyediakan generator, namun putusnya arus listrik akan menyebabkan matinya perangkat komputer. Sehingga salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan sterilisasi jaringan.

“Mengingat perubahan cuaca di Indonesia sangat cepat, maka sebagai antisipasi padamnya listrik kami melakukan strerilisasi. Pohon yang mendekati jaringan listrik harus dipangkas agar tidak menyebabkan korsleting. Langkah ini untuk mengantisipasi jika terjadi angin kencang dan hujan lebat. Angin kencang dan hujan lebat saja sudah dapat mengganggu konsentrasi, apalagi jika ditambah dengan listrik padam. Maka untuk itulah kami mengantisipasi secermat dan sedini mungkin agar UAMBN-BK dan utamanya UNBK dapat berjalan dengan baik dan penuh ketenangan,”Ujarnya.(Muslih/bd)