081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

MTsN 3 Cilacap Melaksanakan Pembiasaan Gotong Royong Bagi Para Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Untuk mendukung visi Kementerian Agama sekaligus menguatkan pendidikan karakter di madrasah, MTsN 3 Cilacap membudayakan pola hidup gotong royong. Langkah ini merupakan cara melestarikan nilai-nilai, jiwa, semangat dan falsafah yang terkandung di dalamnya. Gotong royong adalah harta yang sangat berharga warisan para pendahulu bangsa.

Sebagai salah satu madrasah negeri di Kabupaten Cilacap, MTsN 3 Cilacap memiliki program pelestarian kearifan lokal, salah satunya adalah gotong royong. Tujuannya, untuk membentengi generasi muda dari ganasnya arus globalisasi. Teknologi telah mempengaruhi sifat manusia menjadi semakin individualistik yang sangat bertolak belakang dengan jati diri bangsa Indonesia.

Tentunya, pengelola pendidikan madrasah harus tanggap dan reaktif terhadap hal-hal yang negatif. Menjaga dan mengantisipasi menjadi sebuah keharusan untuk pencegahan. Guru sebagai sosok yang bisa digugu dan ditiru harus berlomba dan berpacu memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala MTsN 3 Cilacap, Kusnandar di sela-sela kegiatan, Senin (5/3) di halamam madrasah.

Dikatakan lebih lanjut bahwa, pihaknya harus pandai-pandai memberikan pengertian melalui nasehat-nasehat pada setiap kegiatan pendidikan. Tolong-menolong dan saling mengingatkan dalam hal kebaikan merupakan kewajiban umat Islam. Ciri khas bangsa Indonesia ini sudah sejak dahulu kala dilaksanakan di tengah masyarakat. Akan sangat rugi bangsa ini jika nilai-nilai, jiwa dan semangat serta falsasahnya ditinggalkan.

“Pendidikan Madrasah tidak sekedar memberikan pelajaran, melainkan jauh menekankan pada penanaman nilai-nilai kehidupan. Sehebat apapun seseorang, tanpa memiliki kebaikan, maka semuanya akan sia-sia. Maju atau mundurnya kualitas generasi muda berada pada kemampuan para pendidik dalam mengaplikasikannya,”Katanya.

Dijelaskan secara teknik, para siswa diberikan nilai-nilai kehidupan pada setiap kegiatan pendidikan. Guru memberikan stimulus untuk memicu tumbuhnya gotong royong pada diri siswa. Perbagai kegiatan dihelat seperti membantu korban bencana alam, kebersihan lingkungan, menjaga keamanan madrasah, membantu teman yang kesusahan dan lainnya.(Muslih/bd)