Optimalisasi Aset demi Kemajuan Koperasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Koperasi Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan Ta’awun tahun 2017 ini memiliki aset sejumlah 8 miliyar, namun masih belum dimanfaatkan sejumlah 2 miliyar.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan Muh Arifin mewanti-wanti jangan sampai Ta’awun mengalami jenuh modal sehingga modal yang belum digunakan tersebut tidak mengalami penurunan aset.

Mengenai aset yang kurang dimanfaatkan Ketua Koperasi PKPRI Jaiman memberikan masukan untuk meniru Koperasi BKPRI Provinsi Jateng yang menanamkan sahamnya untuk membeli dua hotel di Semarang. Dia juga menyampaikan Koperasi PKPRI Kabupaten Grobogan akan meniru langkah koperasi jateng tersebut dengan membeli aset untuk di jadikan hotel di Purwodadi.

Jaeman mengatakan, dengan aset Koperasi Ta’awun telah mencapai Rp 8 miliar, dia yakin kebutuhan anggota akan mampu dilayani dengan baik. Namun, menurut dia tidak hanya berhenti disitu, sehingga perlu ada terobosan usaha agar pendapatan bisa meningkat, untuk kesejahteraan anggota.

Mengenai modal dan aset koperasi yang besar Jaeman meminta agar koperasi Ta’awun melaksanakan audit independen.”Bila koperasi asetnya lebih dari 2 milyar hukumnya wajib untuk audit independen,” kata Jaiman.

Koperasi Ta’awun menyelenggarakan kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk mengetahui kemajuan pengurus dalam pengelolaan dana tahun 2016. Kegiatan yang diselenggarakan pada Selasa (21/02) di Aula PKPRI Purwodadi dihadiri 130 anggota perwakilan.

Dalam sambutannya Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan Muh Arifin menyampaikan Koperasi bila sudah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) termasuk koperasi yang sehat. ”Koperasi sehat diantaranya tidak ada kredit macet bagi anggota, dilihat dari Sisa Hasil Usaha (SHU) tahun ini lebih besar dari tahun lalu,” kata Muh Arifin.

Muh Arifin meminta pengurus koperasi perlu meningkatkan kinerja supaya koperasi Ta’awun di Kemenag dapat maju.

Muh Arifin menginformasikan bahwa di Ta’awun masih ada modal sekitar 2 milyar yang belum digunakan. Beliau mewanti-wanti jangan sampai Ta’awun mengalami jenuh modal, modal yang tidak digunakan dan mengalami penurunan. Kepala kantor tersebut meminta anggota untuk aktif dalam simpan pinjam di koperasi.

Muh Arifin meminta kepada segenap pengurus, pengawas, dan anggota koperasi untuk bersama-sama memajukan koperasi. Hal tersebut penting mengingat koperasi adalah salah satu lembaga keuangan yang berbasis keanggotaan, dan berkembang dari oleh dan untuk anggota. (bd-pr/gt)