Optimalisasi Pendayagunaan Data Pendidikan Agama Islam

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jepara – Untuk mewujudkan tata kelola pendidikan agama Islam yang berkualitas, Kementerian Agama Kabupaten Jepara dalam hal ini Seksi Pendidikan Agama Islam, terus mendorong optimalisasi pendayagunaan data pendidikan dan kebudayaan yang semakin terintegrasi. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jepara, Nor Rosyid, menekankan pentingnya data yang akurat bagi pengambilan keputusan dan perancangan kebijakan strategis dalam rangka memajukan pendidikan agama Islam.

“Penting bagi kita melakukan klarifikasi terhadap data-data yang masuk kepada kita. Agar dalam mengambil kebijakan juga tepat, jangan sampai keliru,” ujar Nor Rosyid pada saat membuka Kegiatan Penguatan Data Pendidikan Agama Islam di Meeting Room Palm Beach Hotel Bandengan Jepara, Selasa (26/03).

Pendayagunaan data yang terintegrasi akan sangat bermanfaat dalam upaya menguatkan ekosistem pendidikan, yang nantinya berujung pada peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan kualitas data serta penguatan kerja sama, baik internal maupun eksternal, menjadi tujuan penyelenggaraan acara tersebut.

Sementara itu, Kepaala Seksi Pendidikan Agama Islam, A. Najib, menyebut Emis merupakan salah satu sumber data dalam pendidikan Islam, memegang peranan yang cukup penting di dalam merencanakan beberapa anggaran program di pendidikan Islam.

“Beberapa tahun terakhir ini, kita sudah merasakan betapa pentingnya data yang diberikan oleh operator dalam menyusun perencanaan dalam pendidikan Islam.Untuk melancarkan hal tersebut, maka Kementeian Agama Kab. Jepara melalui Seksi Pendidikan Agama Islam melaksanakan Sosialiasi Penguatan Data Pendidikan Agama Islam melalui EMIS,” terang Najib.

Menurut Najib, data yang baik mencakup beberapa kriteria yaitu, obyektif dengan memberikan data madrasah apa adanya dari sekolah yang dimiliki bukan data seadanya saja. Selain itu juga tingkat kesalahan mampu diminimalisir, karena beberapa operator masih ditemukan perbedaan data yang masih ditemukan perbedaan data yang masih kurang akurat. Dan kriteria data selanjutnya yaitu up to date, yaitu dengan melaksanakan updating data dua kali dalam setahun diharapkan para operator bisa memberikan data yang terbaru di semester ganjil dan genap. Dan terakhir syarat data tersebut yaitu relevan.

Najib juga menambahkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah selain untuk membangun silaturahim dengan seluruh operator EMIS juga membangun komitmen bersama dengan semua operator pendidikan Agama Islam untuk memberikan data yang akurat, up to date, meminimalisir kesalahan dan relevan. Juga bertujuan untuk menambah wawasan bersama tentang pentingnya data EMIS terutama hal-hal yang berkaitan dengan nomor induk siswa baru, mekanisme pendataan EMIS ke depan. (fm/gt)