Ormas Keagamaan Jadi Jejaring Komunikasi Pemerintah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Kamis (31/8/2023), Ahmad Farid, Kakankemenag Kota Semarang mengahadiri kegiatan Rakor Ormas Keagamaam se-Kota Semarang yang digelar di Merapi Ballroom Hotel Grasia oleh FKUB Kota Semarang.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Asisten I Setda Kota Semarang, Ketua FKUB Kota Semarang beserta jajarannya, Direktur Eksekutif Setara Institute, OPD, Camat, dan Ormas Keagamaan se-Kota Semarang.

Dalam sambutannya, Mukhamad Khadik selaku Asisten I mewakili Walikota Semarang, menyampaikan permohonan maaf karena ketidakhadiran orang nomor satu di Kota Lumpia itu.”Mewakili Ibu Walikota, menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung. Saat ini Belia ada tugas kedinasan ke Istana Negara, karena Kota Semarang masuk dalam nominasi 9 kota pengendali inflasi terbaik se-Indonesia,” tuturnya.

Ia menyampaikan apresiasi karena Indeks Kota Toleran (IKT) Kota Semarang, semakin hari semakin meningkat. “Melalui kegiatan Rakor Bersama Ormas Keagamaam se-Kota Semaran yang juga dihadiri Direktur Eksekutif Setara Institute, Gus Halili, kami berharap bisa mendapatkan pencerahan poin-poin apa saja, dan ikhtiar apa yang perlu kita lakukan bersama agar bisa meningkatkan peringkat Kota Semarang dalam penilaian IKT,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Mukhamad Khadik Membacakan sambutan Walikota Semarang. “Atas nama Kota Semarang, mengucapkan matur nuwun khususnya kepada FKUB yang telah menginisiasi kegiatan, terlebih di tahun menjelang tahun politik. Terima kasih pula kepada seluruh pihak yang turut mendukungan terwujudnya kerukunan di Kota Semarang, sehingga IKT Kota Semarang dari tahun ke tahun semakin meningkat,” ungkapnya membacakan sambutan Walikota Semarang.

“Tahun 2024 ada hajat besar yaitu, Pilihan Presiden dan Pemimpin Daerah, termasuk Walikota Semarang

Dari hasil penelitian, angka IKT kota Semarang memiliki angka yang paling rentan terjadinya konflik dalam menghadapi tahun politik 2024. Forum ini diharapkan bisa menjadi pencegah dan meminimalisir terjadinya konflik di Kota Semarang. Melalui 270 Ormas di Kota Semarang, diharapkan menjadi jejaring komunikasi Pemkot Semarang,” pungkasnya.(NBA/bd)