Pandemi Covid-19, KPRI Amanah Selenggarakan RAT Melalui Zoom Meeting

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Amanah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku tahun 2020 di Aula setempat, Rabu (24/3).

Ketua KPRI Amanah Kankemenag Kab. Semarang, Idi Joko Sudono menyampaikan bahwa RAT kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya mengingat situasi masih dalam pandemi covid-19. Karena pertimbangan inilah, akhirnya panitia memfasilitasi seluruh anggota untuk bisa mengikuti RAT melalui zoom meeting.

“Undangan hanya sejumlah 50 orang saja. Selebihnya mengikuti RAT melalui zoom meeting di tempat masing-masing,” terang Joko.

Dalam laporannya, Idi Joko menyampaikan bahwa dalam neraca per 31 Desember 2020, total aset yang dimilki KPRI Amanah mencapai 5.6 milyar, mengalami kenaikan 1,2 persen dari tahun sebelumnya.

Meski demikian, masih ada beberapa usaha yang perlu ditingkatkan pengelolaanya seperti kantin dan waserda.

“PTSA dan simpan pinjam anggota alhamdulillah ada kenaikan. Namun untuk waserda, sedikit banyak turut kena imbas pandemi covid-19 sehingga jumlah persediaan mengalami penurunan sebanyak 7 persen,” katanya.

Sementara itu Kakankemenag Kab. Semarang, Nurudin, selaku pembina KPRI Amanah dalam sambutannya menyampaikan bahwa ke depan KPRI Amanah harus lebih bisa mengakomodasi kebutuhan anggota melalui beragam usaha yang dijalankan.

“Karena koperasi itu intinya dari kita oleh kita dan untuk kita, maka mari bersama-sama kita majukan koperasi amanah ini agar kesejahteraan anggota makin bisa dirasakan,” pesan Nurudin.

Nurudin juga mengingatkan bahwa semua kepengurusan itu ada batasnya. Karenanya dirinya berpesan agar nanti ketika terbentuk kepengurusan yang baru, jangan semua pengurus direshuffle atau diganti agar kepercayaan anggota tetap terjaga.

“Jangan salah memaknai. Sebab beda antara koperasi simpan pinjam dengan lembaga keuangan perbankan. Untuk itu pesan saya, kalaupun ketuanya harus ganti, pengurusnya jangan dirombak total karena akan berimbas pada distrust anggotanya,” pungkasnya.(shl/Sua)